sebenarnya sudah beberapa hari yang lalu peristiwa ini terjadi. aku memimpikannya.
dalam mimpiku, dia datang padaku. awalnya dia hanya memegang kepalaku, namun tiba-tiba saja dia menarikku dalam pelukannya.
sambil membelai kepalaku dan memelukku, dia berkata "Sev, I'm sorry. I have to go."
dengan manusiawinya aku bertanya, "Where will you go?"
"I have to go back to US." jawabnya.
kemudian aku melepaskan pelukannya, menatap ke dalam matanya. dia pun melakukan hal yang sama, menatap mataku sambil berkata "I'm Sorry."
dengan masih terpaku dalam keadaan itu, aku hanya bisa berkata. "OK."
dia pun tersenyum dan berkata, "Thank you."
tepat pada saat itu, aku terbangun. masih terpaku dengan apa yang hadir dalam mimpiku, aku menatap langit-langit kamar dalam diam.
kemudian akal sehatku mulai berjalan.
mimpi ini adalah peringatan bagiku, peringatan untuk tidak lagi larut dalam pesonanya. untuk tidak lagi berharap tentang kehadirannya dalam hidupku.
ya, itu peringatan. peringtan untuk melepaskannya. melepaskannya adalah jawabannya.
sebenarnya aku telah menyadarinya dari awal, bahkan detik ketika aku tahu bahwa aku mencintainya, bahwa kami jauh dan benar-benar tak bisa dijangkau.
peringatan itu semakin meyakinkanku bahwa semuanya tidak mungkin. hahaha, bodohnya aku. mengapa aku baru meyakininya sekarang.
selama ini aku berkutat pada keyakinanku bahwa tidak ada yang tidak mungkin. tapi sekarang aku sadar bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dijangkau.
yah, aku harus melepaskannya. bukan demi dia, tapi demi diriku sendiri.
kadang melepaskan itu adalah hal terbaik yang pernah dipilih.