Linkedin Instagram

Pages

  • Home
  • About
  • Contact

SEVY KUSDIANITA

let me tell you a story, about you and me falling in love deeply


Hujan,
Entah mengapa setiap kali kau datang berbagai macam pemikiran datang ke benakku. Bagaikan kereta barang yang berjalan cepat. Membuatku memikirkan banyak hal sekaligus.
Seperti saat aku memandangmu melalui jendela kereta api yang kusam dan berdebu yang tetap membuatku dapat melihatmu dengan jelas tanpa harus menghapus debu itu. Memang aku menyukai aromamu, yang membawa berbagai aroma kehidupan. Hanya dengan mencium aromamu, aku mampu melihat semua kehidupan yang juga kau lihat termasuk kehidupanku.
Aku memikirkan banyak hal sambil memandangku. Memikirkan kenangan-kenangan bahkan berangan-angan tentang masa depan.
Dengan memandangmu aku jadi tahu dan mengerti bahwa aku benar-benar kehilangan sosok orang yang sangat berarti dan ku cintai, yang memberiku cinta tanpa syarat, memberiku jantung dan nafasnya, dan memberiku banyak pelajaran hidup. Rasanya dadaku sesak saat aku menyadarinya, sesak sekali. Aku bahkan ingin sekali menangis dan berteriak, tapi entah mengapa selalu ada sesuatu yang mencegahku melakukkannya.
Dengan memandangmu aku teringat pada tanggung jawab yang sedang aku jalani. Aku seorang ibu sekaligus seorang kakak bagi gadis 11 tahun. Aku benar-benar tidak mengerti bagaimana menjadi ibu baginya, karena aku memang bukan ibu baginya. Tapi aku sadar bahwa aku memiliki perasaan sebagai seorang ibu. Perasaan khawatir terhadapnya, bangga terhadap kecantikan dan kedewasaan yang luar biasa yang dimiliki gadis seusianya, sedih terhadap apa yang telah terjadi pada kami yang pada akhirnya mengubah hidupnya untuk selamanya, dan terlebih lagi aku mencintainya hingga aku merasa tak ingin meninggalkannya barang sedetik pun.
Dengan memandangmu aku bermimpi mengenai masa depan. Tentang siapa diriku nanti, tentang apa yang akan kulakukan, dan tentang siapa yang akan menemaniku menghabiskan sisa waktuku. Aku memikirkan semua itu, termasuk memikirkan tentang gadis 11 tahun-ku. Akan seperti apa dia, dan bagaimana dia menjalani hidupnya.
Dengan memandangmu aku memikirkan betapa aku selalu lari dan menghindari perasaanku sendiri. Aku lari jika aku mulai ingin menangis, aku lari jika aku mulai ingin tertawa, aku lari jika aku mulai menyadari bahwa aku jatuh cinta. Aku selalu lari dan lari, bahkan ketika aku mulai memikirkan tentang dirinya. Dirinya yang memulai permainan rahasia tentang cinta, dirinya yang memiliki mata yang teduh yang seakan memahamiku, dirinya yang selalu memiliki lelucon untuk membuatku tertawa, dirinya yang membuatku sesak ketika mulai memikirkannya.
Oh Tuhan…. Aku lelah. Aku sangat lelah memikirkan semua ini. Tuhan, aku merindukan ibuku, sangat merindukannya, aku mencintainya, sangat mencintainya. Tuhan, aku ingin Kau bersamaku saat aku menjalankan semua tanggung jawabku. Jangan pergi dariku ketika aku senang, dan jangan pergi dariku ketika aku menangis. Tuhan, ku mohon jagalah perasaanku terhadapnya, aku tak ingin terjebak pada perasaan ini setidaknya hingga dia benar-benar halal bagiku dan aku halal baginya. Tuhan, ku mohon jagalah aku bersama hujan yang kau kirim…
October 31, 2010 No comments
Add caption
Aku tahu ini akan menjadi tulisan yang aneh, tapi inilah adanya tulisan ini.
here we go....

Saat ini aku sedang merasa bahwa aku memainkan sebuah permainan rahasia. It's about love, secret love maybe. Ya, aku sedang mengamati seseorang yang 'kutahu' juga sedang mengamati aku. Mungkin ini aneh bagi kalian yang membacanya. Atau mungkin kalian berpikir aku hanya kepedean alias ke GR-an. Bisa jadi seperti itu, tapi tak apalah.... aku menikmatinya.

Ya, orang ini benar-benar membuatku penasaran. Dia orang yang berbeda dengan orang yang pernah mengisi hatiku pada masa lalu. Berbeda 180 derajat dan lebih baik 180 derajat!
Dia memandangku saat aku tidak melihat kearahnya, begitu aku melihat ke arahnya aku bisa melihat kegugupan saat dia merasa kepergok. Aku bisa tahu dari sorot matanya.
Dia orang yang cuek, dan menurutku rikuh. Tapi aku suka kerikuhannya itu. Membuatku juga sungkan mendekatinya. Membuatku bertanya-tanya, apa yang diinginkannya dengan melakukan itu padaku.

Aku tidak berharap dia mengatakan sesuatu yang akan membuatku bingung menjawabnya. Aku tidak berharap seperti itu. Dan kalaupun dia mengatakannya, aku hanya ingin dia tahu bahwa mungkin aku juga ingin mengatakan hal yang sama.

Untuk saat ini, aku sedang menikmati permainan rahasia yang dilakukannya padaku. Aku ingin mengikuti alur permainan ini sehingga aku tahu bagaimana akhir permainan ini. Akankah berakhir bahagia, atau sebaliknya.

Dear yang di sana,
Aku suka permainanmu itu.
Aku akan mengikutinya dengan senang hati
^^
October 30, 2010 No comments
Aku tak pernah tahu akan menulis apa untuk tentang hal ini. Terlalu banyak hal yang ingin ku bagi tetapi juga terlalu banyak hal yang ingin ku simpan sendiri. Terlebih lagi terlalu banyak kesakitan yang aku rasakan jika membicarakan mengenai hal ini. Ah, tapi lupakan saja, toh aku juga menulisnya saat ini untuk kalian baca.

Aku baru saja kehilangan orang yang sangat, sangat, sangat, dan sangat berarti dalam hidupku.
Ibu...
Ibu...
Ibu...
Aku kehilangan ibuku...
Kematian memisahkan kami, kuasa Tuhan memisahkan kami.
Ibu yang selalu berada disampingku
Ibu yang menjadi kekuatanku
Ibu yang menjadi tempatku bersandar.
Ibu yang selalu membuatku memiliki alasan untuk pulang dan untuk mengabdi

Kini beliau telah pergi, menghadap sang Illah. Berjumpa dengan penciptanya.

Pada dasarnya semua manusia juga akan mengalami kematian. Berpisah dengan orang-orang yang dicintainya, meninggalkan segala yang ia punya di dunia.
Ibuku meninggalkan kami (secara fisik), meninggalkan kami bersama kenangan-kenangan yang tak bisa dilupakan atau dihapus begitu saja. Ibuku meninggalkan cintanya untuk kami, dan entah kenapa aku tahu bahwa cinta itu tidak akan berhenti begitu saja. Karena pada saat aku senang aku selalu menyebut beliau, ketika sedihpun aku masih menyebut nama beliau. Seakan aku ingin beliau tahu, seakan aku ingin beliau mengerti, seakan aku ingin dipeluk.

Ibuku menderita kanker paru-paru selama setahun, beliau bertahan dan berjuang hingga akhir hanya demi kami.
"Mbak, kamu yang pinter ya," kata ibuku pada suatu sore, "Ikhlaskan Ibu," dua hari sebelum beliau benar-benar pergi. Aku hanya bisa mengangguk mendengarnya, menahan air mata supaya ibu tidak sedih melihatnya.
Hingga akhirnya ibu pergi.
Tak ada air mata, tak ada teriakan, dan tak ada penyesalan.
yang ada hanyalah rasa lega.
Lega karena ibu tidak perlu lagi menderita
Lega karena tahu bahwa ibu berada di tempat yang lebih baik
Lega karena aku tahu bahwa Allah SWT menyayanginnya
Karena aku diajarkan ikhlas
Karena aku diajarkan bersabar
Karena aku diajarkan bersyukur
"Ikhlas, sabar, dan bersyukur adalah kunci menjalani hidup" kata Ibu
Ibu meninggalkanku dengan tanggung jawab besar
mengurus, mendidik, dan membimbing adik perempuan yang beranjak dewasa
mengurus keperluan rumah seperti yang dilakukannya dulu
memastikan Ayah untuk menjalankan tugasnya tanpa rasa khawatir
dan pada akhirnya aku tahu Ibu meninggalkan aku karena aku dirasa sudah dewasa dan mampu melakukan segala yang pernah dilakukannya di dunia
Aku menemukan bahwa diriku telah dewasa

Ibu...
Ibu....
Ibu....
aku ingin kau bahagia disana
aku ingin kau tahu bahwa kami baik-baik saja
aku ingin kau menikmati hidupmu disana, setelah semua yang kau lakukan untuk kami
dan aku ingin tahu bahwa aku benar-benar mencintaimu
bahwa aku benar-benar berterima kasih padamu tetang semua yang kau ajarkan padaku mengenai kehidupan
Ibu, sampaikan salamku padaNya... sampaikan terima kasihku padaNya karena telah mengizinkan aku bertemu denganmu
Ibu...
aku ingin seperti dirimu
menjadi luar biasa seperti dirimu
Ibu...
Ibu...
Ibu...
aku mencintaimu
October 28, 2010 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me




a wanderer, in a past time and to the future
a reader, who suddenly stop to laughing or crying
once an editor, who loves to read so much


Blog Archive

  • ►  2018 (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (8)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2016 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
  • ►  2015 (3)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (29)
    • ►  December (4)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (1)
    • ►  January (4)
  • ►  2012 (41)
    • ►  December (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (4)
    • ►  May (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (8)
  • ►  2011 (42)
    • ►  December (13)
    • ►  November (5)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (4)
    • ►  February (3)
    • ►  January (8)
  • ▼  2010 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ▼  October (3)
      • HUJAN
      • Secret Game
      • Kehilangan
    • ►  August (1)
    • ►  April (4)
    • ►  January (2)
  • ►  2009 (10)
    • ►  July (1)
    • ►  May (9)
  • ►  2008 (4)
    • ►  September (1)
    • ►  July (3)

Pageviews

Cuap-Cuap

Tweets by SevyKusdianita

Created with by ThemeXpose