Linkedin Instagram

Pages

  • Home
  • About
  • Contact

SEVY KUSDIANITA

let me tell you a story, about you and me falling in love deeply

Penuh cerita
Luka
Cinta
Sakit
Bahagia
Tawa
Tangis
Kebingungan hati
melangkah lebih lebar
pemberontakan
terbukanya mata
semakin lebarnya ruang hati
mengejar cinta
mengejar cita
setia
tanpa syarat
darah
penolakan
dekapan
ikhlas....

aku buka lagi lembaran baru untuk mengisinya dengan cerita-cerita cinta... cerita tentang aku, kau, dan mereka

Love,
Sevy
December 31, 2011 No comments
911
sebuah nomor emergency call ku ketik di layar ponselku, berharap ada yang menjawab.
Tuuuttt.... Tuuutttt.... Tuuutttt...
Menunggu...
Tuuutttt.... Tuuutttt.... Tuuuttttttt....
Menunggu... Menunggu...
Tuuutttt.... Tuuuttttt.... Tuuuttttttttt....
Tak ada yang menjawab.
Aku lemas, tak berdaya. Darah sudah mengucur deras dari nadi yang tak sengaja ku potong.
Pandanganku kabur. Napasku tersengal.

911


December 29, 2011 No comments
How Close. Tentang seberapa dekat. Dekat memang, seperti menyatu dengan darah, seperti menyatu dengan nadi.
Mendengarkan dan didengarkan, memahami dan dipahami, membutuhkan dan dibutuhkan.
Jantungku dan jantungmu, berdetak dengan irama yang sama dan interval yang sama.
Mengingatkan tentang kontinuitas. Kesinambungan.
Seperti detak jantung, selalu ada dan berkesinambungan. Tetap pada interval yanig sama.
Namun jika suatu hari tidak seperti itu, bukankah rasa sakit yang ada?
Ya, saat ini jantungku tidak berdetak pada intervalnya. Aku tak pernah tahu terlalu cepat atau terlalu lambat.
Ah, aku tak pernah sempat mengetahuinya. Hanya saja tiba-tiba aku terkejut dan merasa sakit.
Apa kau juga merasa begitu, saat jeda itu terbentuk, saat spasi itu tiba-tiba melebar.
Aku dan kau ibarat arsitek dalam sebuah robot kehidupan. Mengatur segalanya.
Hanya saja aku tak pernah benar-benar tahu, apakah aku arsitek utama atau hanya asisten arsitek bagimu.
Aku masih mencari cara menjaga jantung ini tetap berdetak pada irama dan intervalnya, mengalirkan darah yang volumenya sama pada nadi, mengalirkan oksigen yang sama pada paru-paru dan otak, agar aku tak perlu sakit lagi saat kau membentuk sesuatu yang tak pernah ada dan membuatku terkejut.
Kontinuitas, nyatanya itu yang aku butuhkan. Membentuk suatu kesinambungan dalam proyek kehidupan kita. Supaya jantungku benar-benar tak berhenti berdetak.
December 28, 2011 No comments
untukmu, aku bangga
melihatmu kukuh dengan jalan yang kau pilih
melihatmu berjuang demi kemuliaan
aku bangga

melihatmu menapak tangga itu
aku bangga
kau... aku bangga padamu

*untukmu yang kuberi salah satu favoritku
December 25, 2011 No comments
Harus ada spasi untuk bisa dibaca
Harus ada jeda untuk bisa dipahami
Tapi haruskan pergi untuk bisa diinginkan dan dibutuhkan?

Saat kau melepaskanku, aku takut
Takut jika kamu tak akan menarikku lagi

Saat kau menarikku lagi ke duniamu, aku takut
Takut kalau kamu melepaskanku lagi, meninggalkan semua yang telah ku miliki

Aku ingin bergeming saat ini, menikmati keegoisan diri
Menunggu bom waktu meledak,
meledakkan semua rasa egois yang ada

Aku cukup tahu bahwa aku berarti
dan kamu pun cukup tahu bahwa kamu berarti

Hanya tinggal menunggu, menikmati keegoisan diri
melihat apa yang akan terjadi
December 25, 2011 No comments
"Ketika dirindukan tanpa alasan, ketika diinginkan hadirmu tanpa alasan.
Pada saat itulah kau merasa hadirmu didunia ini memiliki makna
Pada saat itulah kau begitu dicintai, dicintai sepenuh hati."


(Sevy, 2011)
December 13, 2011 No comments
Tak cukup rasanya jika hanya memakai pensil untuk melakukannya
Bahkan krayon atau cat minyak yang berwarna-warni pun tak mampu mewakili
Melukiskan kamu itu perlu kerja keras
Perlu menatapmu untuk tahu bagaimana bentukmu
Perlu menyentuhmu untuk tahu teksturmu
Perlu memelukmu untuk tahu kesempurnaan hangatnya suhu tubuhmu
dan perlu darah untuk merasakan sakitnya tak ada kamu.

Mari sini, biarkan aku melukis kamu dalam lukisan hidupku.
December 11, 2011 No comments
Theatre itu gedung bioskop. Di mana film-film terbaru diputar dan saling berlomba menuju tangga box office.
Tapi bagiku tempat itu mengandung keajaiban.
Aku suka ke sana, sendiri atau bersama teman-teman.
Tapi entah mengapa, akhir-akhir ini aku suka pergi nonton sendiri. Apalagi jika keadaan hati ini sedang tidak menentu.
Bagiku tempat itu tempat untuk tertawa, menangis, menghujat, dan berpikir yang paling oke.
Tapi akhirnya aku menemukan alasan mengapa aku suka nonton sendirian.
Karena aku ingin menangis tapi tidak sendiri namun tidak diketahui orang lain.
Saat menangis di sana, aku lega.
Ada orang lain disampingku, meskipun asing.
Setidaknya aku tidak sendiri bukan.
Ini terapi baru.
Dan ku mohon, jangan menghakimi terapiku ini.
Karena aku sedang menikmatinya.
December 10, 2011 No comments
aku suka aroma air menyentuh tanah kering
aku suka geletuk air mengetuk atap
aku suka duduk di dekat jendela
menikmati tetes-tetes hujan
menikmati dinginnya kaca karena embun
bersamamu dan secangkir kopi yang menemani kita
aku suka genggaman erat tanganmu yang menghangatkanku
seakan memberikan setitik hangatnya matahari ke dalam hatiku
dan aku suka mendengarkan suaramu, menceritakan suatu kisah
di tengah suara hujan yang berisik
dan kini aku menggenggam tanganmu ketika kau jenuh
ketika kau terluka
dan ketika kau menangis
aku menarikmu ke tengah derai hujan, dan berkata
'mari menari bersama hujan,'
dan aku pun melihatmu tertawa
dan aku suka melihat tawa itu





*Ini tulisan lama, hanya ingin berbagi lagi.
*Ingatlah, tanganku selalu menggenggam tangamu jika kau membutuhkannya.
December 10, 2011 No comments
"Seberapa penting aku?"
Itu adalah pertanyaan yang sangat kekanakan. Tapi aku mempertanyakannya.

"Siapa aku bagimu?"
Seakan aku tak percaya padamu bahwa aku berarti. Tapi aku masih saja mempertanyakannya.

"Aku lelah dengan semua orang yang memanfaatkanku"
Aku mengeluh, lagi dan lagi. Ini kekanakan bukan?

"Aku ingin dirindukan tanpa alasan"
Tapi alasan itu selalu ada disetiap hal bukan? Aku bodoh kalau menginginkan itu.

Lalu kau berkata,
"Hentikan pertanyaan-pertanyaan bodohmu itu. Kau penting."

Aku menangis tanpa suara dan air mata. Agar kau tak pernah tahu bahwa aku bersyukur mendengarnya.
December 10, 2011 No comments
"Aku lupa bagaimana rasanya dirindukan.
Dirindukan tanpa alasan, ditunggu tanpa alasan.
Aku lupa rasanya."
December 08, 2011 No comments
Pena ini menggoreskan cerita aku dan kamu
menuliskan setiap pertemuan
menggoreskan setiap rindu yang tak terbaca
membisikkan setiap cinta yang tak terungkapkan

Pena ini menggoreskan cerita aku dan kamu
menuliskan setiap perpisahan
saat aku memandang dirimu yang semakin jauh
membisikkan pada angin agar kau tahu aku menunggumu

Pena ini menggoreskan cerita aku dan kamu
menuliskan penantian
melukiskan jarak yang tak pasti
menggambarkan takdir yang masih diambang keniscayaan

Aku ingin kau tahu
bahwa aku tak harus menunggu keretaku lagi
bahwa aku sudah memiliki tiket sekali jalan
tiket pulang kepadamu
December 08, 2011 No comments
Sebuah jalan, lebar dan penuh batu. Kadang lumpur yang tergenang akibat hujan
Kadang mulus, kadang sangat terjal.
Merah, putih, kuning, dan hijau.
Akan sangat memukau jika terjalin bersama.
langit itu menakjubkan jika warna-warna itu berkesinambungan. membentuk dimensi lain yang mungkin ingin kutapaki
tapi tidak di jalan itu.
warna-warna itu berjalan sendiri-sendiri, menantang dan membebat satu sama lain.
kusut dan penuh lumpur. aku tak suka, aku jijik melihatnya.
lalu bagaimana ini? siapa yang akan merapikannya?
menjadikan warna-warna yang rapi dan indah
hingga aku terpukau lagi.
jalan itu berbatu
jalan itu berlumpur
tapi mungkin masih ada asa untuk menjadikannya seperti tangga pelangi

*untuk semua orang yang menapak jalan itu
*untuk sahabatku yang peduli untuk menjadikan jalan itu jalan terindah bagi hidupnya
December 06, 2011 No comments
Aku menulis, satu huruf atau dua.
Aku menulis, namamu dan namaku
dalam satu lembar kertas kehidupan yang bernafaskan cinta
aku menulis kita
Aku menulis, satu kata atau dua
tentang kau, tentang aku, dan tentang kita
saat saling memberikan cinta pada masing-masing jiwa
mengisi setiap spasi dan setiap helaan nafas
Aku menulis, satu kata atau dua
tentang kebencian kita
saat kita mencoba saling membunuh
menghabisi jiwa satu sama lain
Aku menulis, satu kalimat atau dua
tentang air mata dan tawa
saat kita saling menertawakan kebodohan kita,
saat kita saling menertawakan kebencian kita
saat kita sadar ketika kita akan membunuh satu sama lain


Aku menulis cinta, kita bercerita tentang cinta

*untuk semua orang yang selalu memelukku dan mengisi spasi diantara jemariku.
November 15, 2011 No comments
Untuk kamu,

Satu. Itu kita. Bukan kau, bukan aku. Tapi kita.
Biasa pada awalnya hingga akhirnya aku tercengang, tentang kita.
Bukan persamaan, tapi ribuan perbedaan yang membuat jemari kita bertaut.
Kau tertawa dan aku pun tertawa. Kau patah hati, aku pun patah hati.
Kau menangis di bahuku, dan kau membiarkan aku menangis di punggungmu. Karena kau tahu aku begitu tinggi hati untuk hanya sekedar menunjukkan air mataku.
Saat kau melepaskan jemariku, pada akhirnya kau masuk lagi ke spasi yang sempat kau tinggalkan
Kau, aku, berbagi rasa yang sama.
Berbagi cinta yang sama.
Hanya saja tempat ku di hatimu bukan tempat itu
tempatmu di hatiku bukan tempat itu juga
Aku, kau, begitu cermat menempatkan masing-masing bagian diri kita di suatu tempat yang memang sudah kita persiapkan.
Tempatmu bukan dimana aku mampu memujamu, seperti aku memujanya
Tempatku bukan dimana kau mampu memujaku, seperti kau memujanya
Aku menyembunyikanmu di tempat asing
Kau menyembunyikanku di tempat yang aku tak pernah menginjaknya
Kita berbagi rasa yang sama, cinta yang sama, jiwa yang sama
Tapi tidak tempat yang sama-sama kita kenal
Aku tak tahu apa kau, dan kau tak tahu apa aku
Kita hanya bersama, itu saja.


Aku, yang selalu kagum akan kita

ps. mungkin aku juga bisa jadi pengisi spasimu, seperti yang kau lakukan untukku

#30harimenulissuratcinta
November 12, 2011 No comments
Masih ingatkah kau pada tulisanku tentang kamu? Tentang kamu yang tiba-tiba hadir, tiba-tiba menghilang. Membuatku muak setengah mati ketika memikirkannya. Aku membencimu.

Taukah kau bahwa aku menyebutmu 'palsu'? Hanya karena kau terlalu pintar mengendalikan diri dan emosimu ketika bersamaku. Aku muak.

Sadarkah kau tentang tatapanmu yang selalu mengusikku? Ketika kau diam-diam mengawasiku dari sudut matamu. Saat kau pikir aku tak tahu. Kau bodoh.

Aku ingin tahu, apakah aku semenarik itu bagimu? Membuatmu melangkah lebar untuk mampir di duniaku, langkah yang tak tahu pangkal ujungnya. Kau luar biasa.

Hei, hatiku belum tertata rapi untuk menerima siapa pun. Termasuk kau. Apa kau tahu itu? Masihkan kau ingin masuk? Tak sadarkah kau dengan resikonya?

Hah, kau membuatku menoleh dan terperangah tak percaya. Bukankah itu lucu sekali.

Aku belum benar-benar memutuskan. Apakah aku memutuskan untuk hancur lagi atau justru menghindar dari kehancuran itu. Bagaimana menurutmu? Mana yang seharusnya ku pilih? Dan yang mana pilihanmu?

Ah, terlalu rumit untuk sekarang. Aku tak suka.

Sampai pada saat itu, diam adalah keputusan yang paling baik bagiku dan bagimu. Melindungi hatiku, menikmati yang ada. Setidaknya ini adalah kisah yang akan kuceritakan nanti. Bukan cerita cinta antara aku dan kamu, tapi cerita yang lebih dari sekedar cerita cinta.

*apakah kau melihatku tersenyum saat ini? aku harap kau melihatnya dan kau pun tersenyum juga. Hei, sudahkah aku katakan bahwa aku suka melihatmu tersenyum?
November 10, 2011 No comments
"Kau punya mimpi?"
"Tentu saja"
"Apa mimpimu?"
"Berpetualang"
"Menantang dunia?"
"Bisa jadi begitu"
"Lalu"
"Kau"
"Mengapa?"
"Kau hidupku"
November 01, 2011 No comments
"MENCINTAIMU ITU MENYAKITKAN. MAUNYA ADALAH SEGERA MELUPAKAN SEGALANYA, TAPI TERNYATA MEMANG TIDAK BISA. TERNYATA AKU MEMANG BUTUH WARNA DALAM HIDUPKU, SALAH SATUNYA ADALAH KAMU."
November 01, 2011 No comments
For My Dearest Beautiful Sister

Aku masih ingat betul ketika aku memandang wajah pra-remajamu yang cantik, polos, dan penuh energi, kau yang berumur sebelas tahun, yang membuatku gemetar membayangkan apa yang akan terjadi padamu dan apa yang akan kau alami ketika kau menginjak remaja nanti. Mungkin aku sedang mencoba menghidupkan kembali masa remajaku melalui dirimu, Sayang. Saat itu keluarga kita adalah keluarga yang sangat bahagia dan aku dipenuhi kebanggaan menjadi seorang remaja yang penuh energi. Saat itu semuanya sempurna bagiku, keluarga yang bahagia, seseorang yang mulai kucintai, dan teman-teman yang sangat luar biasa. Tapi kumohon, jangan bayangkan itu adalah hal yang menyenangkan. Karena sesungguhnya banyak hal yang terjadi pada diriku saat itu. Hantaman keras yang ditujukan padaku selalu datang setiap kali aku melangkah.
Aku menulis ini karena ingin jujur kepadamu, My Little Sister. Aku ingin ketika kau membaca ini, maka dalam benakmu akan berkata “Aku tidak pernah melakukan kesalahan itu, dan tak akan pernah melakukannya.” Aku menuliskan semua rangkuman kesalahan-kesalahan, penderitaan-penderitaan, serta kebahagian-kebahagiaan yang pernah aku alami supaya kau mengerti apa yang aku rasakan saat itu dan kumohon berjanjilah padaku bahwa kau tidak akan pernah melakukan kesalahan yang sama denganku. Pada saat itu aku memilih dunia menelanku bulat-bulat daripada mengizinkanku hidup dengan perasaan utuh yang tersisa.
Jadi, entah bagaimana aku ingin sekali menghidupkan kembali masa laluku sebagai remaja yang utuh dan membantuku menemukan kata-kata yang akan memberimu perisai atau perlindungan saat semua yang ada di sekitarmu menghujammu dengan kejam, dan aku yakin kau pasti akan menerima hujaman itu. Aku ingin menemukan ramuan yang akan membuatmu melihat dan percaya bahwa sesungguhnya kau adalah gadis yang luar biasa dan kuat. Sehingga ketika kau pertama kali patah hati hingga kau meragukan cinta yang lain, tapi aku tetap ingin kau yakin akan cinta yang kau miliki untuk dirimu sendiri, dan percayalah padaku bahwa semua hal buruk yang akan kau alami nanti tidak akan membuatmu jatuh tersungkur, tetapi semua itu akan membuatmu semakin kuat sebagai seorang gadis remaja.
Aku ingin kau menyadari bahwa sesungguhnya kau sangat cantik sebagai seorang wanita, dan aku ingin kau tidak gentar menghadapi pria atau pemuda bahkan dunia yang berusaha meyakinkanmu bahwa kau memiliki kedudukan yang lebih rendah dari mereka atau dunia. Percayalah, Sayang, kau tidak pernah berada di kedudukan itu.
Aku ingin sekali menunjukkan padamu bagaimana caranya memuja sebuah tempat di mana kau menyimpan pikiran dan jiwamu, sebagai sebuah permata yang kau hormati dan kau junjung tinggi, yaitu dirimu. Dan ingatlah, ketika ada yang ingin mendekati tempat itu, yang sepenuhnya milikmu, adalah pilihanmu sendiri. Dan pastikan tidak ada yang berupaya meyakinkanmu untuk mengubahnya sejengkal pun. Dan hatimu, di mana kau menyimpan sejuta cinta dan harapan, jangan kau biarkan di isi oleh rasa takut kecuali takut kepada Tuhanmu. Karena aku tahu dengan pasti, bahwa rasa takut hanya akan menggerogotimu, mematikan cahaya di cakrawala duniamu, memaksamu turun dari tangga pelangi yang kau bangun sendiri, dan yang paling parah adalah mematikan api jiwamu. Kemudian yang akan selalu kuharapkan darimu adalah berjalanlah dengan langkah mantap tanpa ragu, tegakkan kepalamu, dan hadapi semua yang mencoba menjatuhkanmu. Keyakinan akan dirimu dan keyakinan akan Tuhanmu adalah senjata paling ampuh untuk melangkah menjalani hidup.
Adek, teman-temanmu akan menguji akal sehatmu. Kau akan bertanya pada dirimu sendiri apakah kau sudah menentukan pilihan yang benar dan bijak. Disinilah mereka akan mengujimu, beberapa dari mereka akan menyeretmu ke pilihan yang paling tidak bijak dan beberapa yang lain akan mencoba membantumu menentukan pilihan bijaksanamu. Dan satu hal yang perlu kau ingat, ketika kau memilih, pilihlah dengan cermat dan jangan biarkan siapapun mengintimidasimu hanya karena kau takut berjalan sendirian. Perlu kau ketahui, nantinya kau akan dikelilingi oleh orang-orang yang tidak tertarik dengan persahabatan sejati. Dan mereka inilah yang mematikan jiwa dan melelahkan. Saranku adalah berjalan sendiri lebih punya harga diri. Kesepian adalah apa yang akan kau rasakan jika membangun persahabatan berdasarkan keinginan untuk menjadi orang lain.
Akan selalu ada orang yang berbeda dengan dirimu, mereka akan keluar dan masuk dalam hidupmu. Mereka ini adalah contoh bagi dirimu untuk menentukan jati dirimu. Ada orang yang baik hati, ada pula yang seperti malaikat dalam selubung penyamaran seorang bocah cilik, ada pula orang yang seperti Shadow Man dalam cerita Princess and the Frog, ada pula yang benar-benar seperti iblis. Lalu pertanyaanku, manakah yang akan kau pilih? Apapun yang kau pilih nanti, aku hanya berharap kau memilih menjadi dirimu sendiri.
My Dearest Sister, akan tiba saatnya ketika kau naksir seorang pemuda. Saat itu aku akan melihatmu berubah dari gadis cilik menjadi remaja yang cantik. Karena sampai sekarang pun aku masih yakin saat seorang gadis jatuh cinta dia akan terlihat semakin cantik, namun bukan karena dia selalu berusaha tampil cantik dihadapan pemuda yang disukainya tetapi karena kekuatan cintalah yang membuatnya semakin cantik. Namun, Sayang, kau harus bisa mengendalikan hatimu dan dirimu. Jangan biarkan cinta membutakan segala hal yang kau yakini sebelumnya. Cintailah orang yang mencintai hatimu, terlebih mencintai kekuranganmu. Jangan biarkan hatimu mencintai sesorang yang hanya melihat kelebihanmu, kecantikan parasmu, ataupun kemolekan tubuhmu. Karena itu akan membawamu kepada cinta yang salah. Cintailah pemuda karena Illah. Cintai pemuda yang membawamu kepada kebaikan. Cintai pemuda yang juga mencintai Tuhanmu.
My Dear, kau tumbuh dalam keadaan yang berbeda dengan saat aku tumbuh. Kau tumbuh ketika Bunda sudah tidak bersama kita lagi, dan Ayah berjuang menjadi orang tua tunggal bagi kita. Sayang, aku sangat menyesal akan kejadian ini. Tak seharusnya kau tumbuh dalam keadaan seperti ini. Karena hal ini hanya akan memaksamu untuk dewasa lebih cepat. Adikku Sayang, ku mohon maafkan aku karena secara tidak langsung memintamu untuk menjadi dewasa lebih cepat. Maafkan aku.
Sayang, ku mohon dalam setiap langkahmu aku ingin kau mengingat Ayah dan Bunda. Lakukan apa pun untuk selalu membuat mereka bangga memiliki dirimu, terutama banyaklah berdoa untuk Bunda supaya beliau bisa tersenyum melihatmu di alam sana. Adek, dalam keadaan apa pun jangan biarkan dirimu merasa sendiri karena meskipun Bunda telah tiada, tetapi semangatnya dan semua yang diajarkannya padamu akan selalu bersamamu sampai kapan pun. Ku mohon, lakukan semuanya yang pernah diajarkan Bunda padamu.
Adekku sayang, jangan pernah meninggalkan Allah SWT barang sedetikpun. Karena sedetik kau meninggalkanNya, maka kau akan sulit mendekatinNya lagi. Percayalah, bahwa Allah SWT akan selalu bersamamu, dan menjaga semua tingkah lakumu serta hatimu.
Sweetheart, aku bukan manusia sempurna. Aku juga bukan kakak yang sempurna untukmu. Tetapi aku hanya ingin menjadi kakak yang baik untukmu. Aku minta maaf jika aku banyak melakukan kesalahan di sana-sini saat menjadi contoh bagimu. Aku cacat sebagai kakakmu.
Adikku Sayang, kau akan medapat luka saat menjalani hari-harimu sebagai remaja. Dan ku mohon jangan jadikan luka itu sebagai alasan untuk berhenti atau mundur. Yang harus kau lakukan adalah membalut lukamu dengan keyakinan atas diri sendiri dan kekuatan hatimu. Aku ingin kau menjadi gadis remaja yang hebat meskipun kau pernah jatuh. Dan percayalah selalu bahwa aku akan selalu mengulurkan tangan saat kau jatuh. Jangan pernah takut, percayalah bahwa kau memiliki kecantikan tersendiri yang kau pancarkan dari dirimu.

Yang selalu mencintaimu
Kakak
September 30, 2011 No comments
pagi ini aku melihat kalender di ponselku. tersenyum begitu melihat ternyata begitu cepat angka-angka di kalender itu bergulir. sekarang sudah akhir bulan dan akan memasuki awal. Juli bergulir begitu cepat, dan begitu cepat juga waktu memisahkan aku dan kamu. Tapi tidak, tentu saja aku tidak akan menulis tentang aku atau kamu di halaman ini. Setidaknya, bukan hari ini.
Aku hanya menyadari, sudah lama sekali aku tidak menulis. Menuliskan tentang aku, kamu, dan mereka. Dan celakanya, aku mulai lupa beberapa peristiwa atau pemikiran yang lewat di kehidupanku selama sebulan. Aku hanya ingat beberapa.
Aku ingat, betapa aku mulai melupakan perasaan apa pun yang aku rasakan tentang kamu. Betapa aku mulai mengubah arah, yang awalnya menuju dirimu tapi aku berbalik dan mulai menjauh. 
Aku ingat, betapa aku sangat merindukan ibuku. Ramadhan sebentar lagi, dan aku tidak bisa membayangkan bagaimana Ramadhan kali ini tanpanya. Hal ini cukup membuatku menghela napas berkali-kali dalam satu jam.

Ada beberapa hal menyenangkan terjadi pada bulan ini juga. Aku mulai magang dan mendapatkan pelajaran-pelajaran baru. Menyenangkan rasanya.
Jalan-jalan ke Bandung, mengunjungi kakak tercinta menjadi agenda Juli ini.

Bersyukur masih dipertemukan dengan Juli. Selamat datang Ramadhan, selamat datang Agustus.
July 29, 2011 No comments
Apakah kau pernah ingin menanyakan kepadaku tentang bahagia? Apakah kau ingin merasakan bahagia? Apakah kau ingin menunjukkan apa itu bahagia dan bagaimana itu bahagia? Apakah kau pernah menentukan parameter bahagia? Aku yakin kau pernah menulis daftar-daftar tentang apa saja yang membuatmu bahagia dan aku yakin kau ingin sekali meraihnya.

Tapi tunggulah sejenak, pernahkah kau berpikir tentang hidup yang tak kau inginkan? Kau tahu, aku memikirkan itu setiap hari. Aku berpikir tentang hal-hal yang tidak kuinginkan dalam hidupku, yang membuat sebagian orang lain tidak merasa 'bahagia'. Seseorang pernah berkata padaku bahwa bahagia adalah pilihan, dan terluka juga merupakan pilihan. Tapi aku tentu saja memiliki pandangan lain tentang bahagia.

Bagiku, bahagia bukan lah mendapatkan hal terhebat. Bukan menjadi orang hebat yang mampu mengubah dunia. Bukan menjadi orang hebat yang dapat menginspirasi banyak orang. Bukan menjadi orang hebat yang ada dijajaran tahta. Bukan memiliki istana semegah Buckingham Palace. Bukan menjadi orang yang memiliki pekerjaan hebat. Dan bukan menjadi orang suci dalam agama.

Tidak, sesungguhnya aku tidak ingin menjadi seperti itu. Tidak ingin menjadi orang hebat. Tidak ingin memiliki istana ataupun tahta. Tidak ingin menginspirasi banyak orang. Karena aku memiliki parameter bahagia sendiri. Aku tahu apa yang aku inginkan.

Aku ingin menjalani hidup dengan baik. Menjalani hidup dengan rasa cinta yang tak terbatas. Ingin menjadi orang yang selalu peduli. Ingin menjadi orang yang selalu merendah. Dan ingin menjadi orang yang selalu bisa mengulurkan tangan ketika ada yang memerlukan, memeluk ketika ada yang perlu untuk dikuatkan, dan mendengar ketika ada yang ingin di dengar. Terlebih lagi, ingin menjadi orang yang selalu bersyukur. Karena aku tahu, bahwa aku begitu dicintai. Bahwa aku selalu mendapatkan yang terbaik dalam hidupku.

Aku akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia ketika aku mampu melakukan itu semua. Ketika aku mampu mencintai sepenuh hatiku. Aku bahagia.

Lalu bagaimana jika aku terluka? Itukah yang ingin kau tanyakan selanjutnya? Tenang saja, aku akan terluka ketika hatiku mengijinkan untuk terluka. Aku akan terluka ketika aku dikecewakan, dan itu pasti. Bagaimana aku mengatasinya? Percayalah, aku mampu mengatasinya. Karena aku sudah berpengalaman tentang itu. Jangan khawatirkan aku.

Bahagialah bersamaku, kawan. Dan jangan khawatirkan apapun. Bahagialah bersamaku.
June 19, 2011 No comments
In your light I learn how to love.
In your beauty, how to make poems.
You dance inside my chest,
where no one sees you,
but sometimes I do,
and that sight becomes this art. (1)





how very close
is your soul with mine
i know for sure
everything you think
goes through my mind

i am with you
now and doomsday
not like a host
caring for you
at a feast alone

with you i am happy
all the times
the time i offer my life
or the time
you gift me your love

offering my life
is a profitable venture
each life i give
you pay in turn
a hundred lives again

in this house
there are a thousand
dead and still souls
making you stay
as this will be yours

a handful of earth
cries aloud
i used to be hair or
i used to be bones

and just the moment
when you are all confused
leaps forth a voice
hold me close
i'm love and
i'm always yours (2)


Never be without rememberance of Him,
for His rememberance
gives strength and wings
to the bird of the Spirit.
If that objective of yours
is fully realized, that is
"Light upon Light"...

...But at the very least, by
practicing God's rememberance
your inner being
will be illuminated
little by little and
you will achieve
some measure of detachment
from the world. (3)



Joyful the moment when we sat in the bower, Thou and I;
In two forms and with two faces - with one soul, Thou and I.

The colour of the garden and the song of the birds give the elixir of immortality
The instant we come into the orchard, Thou and I.

The stars of Heaven come out to look upon us -
We shall show the moon herself to them, Thou and I.

Thou and I, with no 'Thou' or 'I', shall become one through our tasting;
Happy, safe from idle talking, Thou and I.

The spirited parrots of heaven will envy us -
Wen we shall laugh in such a way, Thou and I.

This is stranger, that Thou and I, in this corner here...
Are both in one breath here and there - Thou and I. (4)
June 19, 2011 No comments


Aku tak penah tahu sebabnya mengapa malam ini begitu dingin dan membosankan. Hingga aku memutuskan menulis untuk mematahkan rasa bosan itu. Ya, menulis lagi. Tapi kali ini aku memutuskan menulis sesuatu yang benar, benar menurutku, tentu saja. :D
Well, kalian tahu permainan bernama puzzle? Kalian pernah memainkannya? Bagaimana rasanya ketika memainkan permainan tersebut? Menyenangkan? Pusing? Penasaran? Sedih? Marah karena tiap keping yang kau ambil tidak cocok?
Ya, begitulah bermain puzzle. Kau harus sabar menyusun setiap kepingnya. Sama seperti hidup.
Tapi tunggu dulu, aku tidak akan menganalogikan kehidupan dengan puzzle. Tapi aku akan menganalogikan satu babak kehidupan itu seperti bermain puzzle. Hampir sama memang, tapi tidak sama.
Satu babak kehidupan itu memiliki kepingan-kepingan yang harus disusun. Kepingan-kepingan itu acak, memiliki bentuk yang berbeda, dan masing-masingnya unik. Satu babak, hanya satu babak.
Dalam satu babak itu mungkin kita mengalami babak di mana kita harus menghadapi kesulitan menyusun puzzlenya. Mungkin kita penasaran akan apa yang dimaksudkan Tuhan kepada kita dengan babak yang harus kita jalani itu. Mungkin kita marah dalam menyusun kepingan-kepingannya, karena berkali-kali kita mengambil satu keping tapi ternyata tidak cocok dengan pola yang ada di papan puzzle. Mungkin kita terluka ketika ada yang mengacak-acak puzzle yang hampir tersusun sempurna. Dan pada akhirnya kita akan bersyukur ketika puzzle itu tersusun dengan sempurna.
Sama seperti satu babak itu. Ada rasa sedih yang menyelimuti, marah, hingga terluka yang mampu membuat kita jatuh tersungkur. Sama seperti hidupku, yang setiap babaknya aku menyusun puzzle satu babak itu. Demi mengetahui maksud Tuhan kepada setiap ujian yang aku jalani. Namun pada akhirnya aku bersyukur meskipun gambar yang aku lihat di puzzle itu bukan sesuai dengan harapanku. Namun setidaknya, aku telah berusaha menyusunnya.
Kehidupan dalam satu babak itu sederhana, hanya harus memilih kepingan mana yang harus kau letakkan dalam papan puzzle itu. Kepingan yang tak selalu cocok, namun yang penting adalah tidak menyesali keputusan untuk mengambil kepingan itu, karena setidaknya kau sudah mencoba mencocokannya.
Kehidupan dalam satu babak terlalu berharga untuk disia-siakan dengan terkubur dalam perasaan terluka, dan terlalu berharga untuk dibuang sia-sia dengan kemarahan tiada batas. Hidup yang berharga harus senantiasa disyukuri untuk menatap babak lain yang sudah dipersiapkan.
May 08, 2011 No comments


Aku mungkin tak pernah tahu bahwa akan ada yang berbeda tentang kamu
Tentang aku, dan tentang kita
Aku mungkin tak pernah tahu awalnya bahwa kau menjadi istimewa
Istimewa karena kau ada, meski pada nyatanya kau masih menjadi angin yang tak pernah bisa kulihat namun ku rasa.
Untukmu, hanya sekedar tahu.
Demi segala rasa yang kau pendam untuk aku
Demi segala pedulimu untukku, hanya untuk memastikan aku baik-baik saja
Demi segala pedulimu yang tak pernah mau kau tunjukkan padaku, meski pada akhirnya aku tahu
Untuk memahamiku meski tidak pernah ku minta
Untuk mengerti tentang aku meski tak pernah aku bisa mengerti tentang kamu
Untuk hal-hal kecil yang selalu kau ingat, meskipun itu adalah hal sepele yang aku katakan padamu
Untuk mendengar
Untuk memperhatikanku dengan diam-diam, menjaga agar aku tak tahu
Untuk jatuh cinta padaku
Untuk menulis tentang aku di buku harianmu
Untuk senyummu
Untuk memaafkanku atas semua luka yang kuberikan
Aku tak pernah tahu bagaimana menjagamu, atau perasaanmu.
Aku tak pernah tahu bagaimana berterima kasih padamu
Dan aku tak pernah tahu bahwa kau adalah hal pertama yang kuingat setiap harinya dalam hidupku.
Terima kasih, karena menjadi istimewa tanpa pernah menjadikan dirimu istimewa.
May 08, 2011 No comments
Kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.

Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang  tertutup. Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan. Ya, jalanmu dan jalanku. Meski, diam-diam, aku masih saja menatapmu  dengan cinta yang malu-malu.

 Aku dan kamu, seperti  hujan dan teduh. Pernahkah kau mendengar kisah mereka? Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan.  Seperti itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu-abu.

Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan.

May 05, 2011 No comments
Aku tidak pernah merasa sesendiri ini selama hidupku. Dan saat ini akhirnya aku merasakan apa itu sendiri. Tak ada yang batu karang untukku bersandar ketika butuh kekuatan. Tak ada pohon untukku sekedar bersandar sambil memeluk kedua kakiku untuk menangis. Yang ada hanyalah aku, sendiri, ditengah padang rumput yang gersang dan panas.
Aku kehilangan kompasku. Tak tahu harus ke mana jalan pulang, bahkan aku tak yakin apakah aku punya rumah. Aku mulai kesakitan karena matahari begitu terik, panas, dan membakar kulitku. Perih rasanya. Aku panik! Aku harus ke mana?!
Aku pun berlari, tentu saja tanpa alas kaki karena aku memang tidak punya. Berlari dan terus berlari, tanpa arah, hingga peluh turun deras melalui pelipisku. Napasku terengah-engah, dan dadaku sakit saat mengambil napas berikutnya. Aku bingung, mencari sesuatu yang aku tak tahu pasti apa yang aku cari. Tentu saja aku masih sendiri.
Aku pun mendengar suaramu, lirih namun jelas. Memanggil namaku dengan cara yang tak pernah ku tahu. Aku berusaha mengatur napasku, untuk mendengar suaramu lebih jelas hingga aku tahu dari mana suara itu berasal. Tanpa membuang waktu aku menuju ke arah suaramu, berharap aku bertemu denganmu. Aku tak peduli, betapa lelahnya aku atau betapa sakitnya aku. Langkahku semakin cepat saat namaku kau sebutkan semakin jelas.
Langkahku semakin cepat hingga aku menemukan sebuah pohon, di mana suaramu tak lagi terdengar. Aku menghampiri pohon itu, mencarimu, tapi kau tak ada. Aku pun tertawa, ternyata hanya ilusi. Ilusi agar aku tak lagi merasa sendiri. Tawaku pun menjadi tangis, tangis tersedu-sedu. Aku memeluk diriku sendiri di bawah pohon itu, menangis sejadi-jadinya. Aku lega, meskipun untuk sesaat aku merasakan ilusi itu, aku lega.
Aku pun kembali sendiri, di jalanku. Dan lagi-lagi kau memanggil namaku. Aku tersenyum dan kembali berjalan ke arahmu, yang menungguku di sana.
April 23, 2011 No comments
Hey Hujanku, apa kabarmu hari ini? Kau baik-baik saja? Bagaimana dengan amanah-amanah yang kau jalankan? Apakah sudah sesuai dengan apa yang kau inginkan?

Aku selalu tahu kau baik-baik saja, Hujanku, dan aku percaya kau akan selalu baik-baik saja. Aku mungkin tak akan pernah tahu ketika kau jatuh, karena kau tak ingin aku tahu itu. Hujanku, aku disini bersamamu jika kau menginginkannya.

Hujanku, kali ini aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Sesuatu yang sudah lama ingin aku katakan, bahkan jika diberi kesempatan, aku ingin mengatakannya secara langsung padamu.

Hujanku, terima kasih karena kau telah peduli padaku, dengan tanpa alasan apa pun. Kau tahu, betapa itu berartinya bagiku? Sangat, sangat berarti. Kepedulian tanpa alasan itu, mampu membuat hatiku menjadi lebih sejuk dan tenang. Karena aku tahu bahwa hatiku tidak pernah sendirian lagi dengan adanya dirimu. Karena aku tahu kau akan menjagaku dengan caramu.

Aku tahu kau percaya padaku, bahwa aku lebih kuat dari yang aku kira. Bahwa aku bisa melewati semua ujian dariNya. Aku tahu kau percaya padaku, bahwa aku mampu meraih cintaNya dan kemudian meraih cintamu.

Hujanku, tapi aku takut. Aku takut sendirian. Aku takut aku tidak punya bahu untukku bersandar ketika aku lelah. Aku takut kau pergi seperti yang lain. Aku takut kau lelah menghadapiku, apalagi bertahan denganku. Dengan semua sifat kekanak-kanakaku, dengan sifat manjaku, dan dengan kelabilanku ketika aku jatuh. Aku takut kau meninggalkanku saat aku berada di saat paling buruk. Hujanku, aku takut.

Hujanku, apa kau sanggup menjadi batu karangku nanti? Apa kau sanggup menyediakan bahumu untuk tempatku bersandar ketika aku lelah nanti? Hujanku, apa bisa terus menjadi hujanku?

Sekali lagi, terima kasih karena peduli padaku dengan tanpa alasan. Hujanku, aku bersyukur tentang itu.

April 08, 2011 No comments
Aku melakukan kesalahan ya?
Apa begitu besar?
Hingga kau begitu lelah menghadapiku
Kau ingin pergi? Benar-benar ingin pergi?
Apa tak ada yang bisa menahanmu? Seperti kau bertahan dengannya?
Apa tak ada yang bisa membuatmu mau menghadapiku?
Hah!
Sudahlah, kalau memang tak ada yang bisa menahanmu bersamaku, seperti kau bertahan dengannya
Sudahlah, jika memang itu yang kau inginkan
Aku memang bukan siapa-siapa bagimu, tapi setidaknya aku bersyukur pernah bertemu denganmu
Sakit rasanya membaca tulisanmu
Tapi jika itu yang terbaik, maka itulah yang terbaik bagiku dan bagimu
Tapi ingatlah, aku masih disini jika kau datang lagi
Aku bersyukur pada Tuhan, karena telah mempertemukanku denganmu
Sangat bersyukur
Tapi kini saatnya untuk pergi
Tentu saja untuk dipertemukan lagi di dalam keadaan yang lebih baik
Aku mencintaimu Kawan, seperti aku mencintai keluargaku
Terima kasih untuk segalanya
Berbahagialah Kawan
March 31, 2011 No comments
What do I feel now?
aku tidak benar-benar tahu apa yang aku rasakan sekarang, eh tidak, semalam hingga hari ini. Tiba-tiba saja aku mendapat firasat kuat akan sesuatu. Sesuatu yang awalnya terus menerus aku tepis keberadaannya. Sesuatu yang membuatku benar-benar ingin hal itu menyingkir bahkan tak pernah ada dalam hidupku.
Aku mulai meyakini apa yang aku asumsikan selama ini. Aku mulai percaya bahwa rasa itu ada.
Entah mengapa tiba-tiba perasaan itu muncul, ada keyakinan dalam diri bahwa 'he is the one', bahwa 'he is for me'. Dan dalam waktu bersamaan, ada keraguan (lagi) yang muncul, hanya saja kadarnya sedikit.
Apa yang ku rasakan saat itu benar-benar kuat, sampai sekarang pun masih kuat. Begitu kuat, hingga aku tak mungkin menepisnya lagi. Tapi aku tak ingin hal ini menjadi tak masuk akal. Aku masih takut untuk berharap. Aku masih takut jika aku berharap maka aku akan jatuh dan sakit.
God, tolong aku...
March 14, 2011 No comments
AKU MULAI MEMBENCI RUMAH!!!!!!
March 13, 2011 No comments
semua menyerbu bagai kereta barang
menabrakku hingga tersudut ke pojok
membuatku jatuh
sakit
membuatku menghela napas berkali-kali
hanya untuk merasakan ilusi
ilusi yang tak menjadi nyata
mungkin memang harus menghela napas
atau rehat sejenak
dan sekali lagi merasakan ilusi

March 11, 2011 No comments
Ada banyak hal yang berbeda dari diri kita, tapi entah mengapa aku menyukai perbedaan kita. Karena itu membuat hidupku dan hidupmu lebih berwarna.

Aku mencintai keindahan sastra, kau tergila-gila pada kebenaran religius
Aku suka dengan efektifitas, kau menyukai proses
Aku menyukai kecepatan dalam bentuk apa pun, kau menikmati perjalanan apa pun yang sedang kau lakukan.
Aku membenci hujan, kau menyukai berjalan di tengah-tengah rintik hujan
Aku menyukai bahasa tulisan, kau menyukai bahasa visual
Aku suka belajar budaya, kau bahkan tidak mengerti apa esensi budaya bagi kehidupan
Aku membenci ekonomi, dan kau menggilainya
Aku menyukai film, sementara kau hanya suka beberapa saja
Kau tipe pemimpin yang hebat, aku lebih suka berada di balik layar
Kau penyabar, sedangkan aku tidak suka menunggu atau ditunggu
Kau menyebutku idealis, sedangkan aku menyebutmu realistis dan visioner

oh God... begitu berbedanya kita. Dan semua itu membuatku semakin menghargaimu, semakin menghormatimu, dan semakin mengagumimu.
February 27, 2011 1 comments
"Aku mengenalmu karena aku kau membuatku ingin lebih mengenalmu. Aku mengingatmu karena kepribadianmu, bukan karena apa yang sengaja kau tunjukkan padaku."
Sevy, 2010
February 12, 2011 No comments
Damn it!
Sejak pertama kali mendengar puisi ini, aku sudah jatuh cinta. Sederhana namun bermakna. Sederhana namun indah, dan yang jelas membuat melting para pendengarnya. Terbukti, beberapa teman langsung 'meleleh' begitu saya membacakan puisi ini.

Aku Ingin –Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada


Haaaassssshhhh!!!! Pak Sapardi, salut untuk Anda.

Love,
Sevy
February 10, 2011 No comments
aku tidak tahu kapan harus tinggal dan kapan harus pergi. Apakah aku layak tinggal  dan apakah aku layak untuk pergi. Tapi kadang, aku ingin pergi ketika aku sudah bisa membuatmu lebih dewasa. Tapi kadang, aku ingin tinggal hanya untuk melihatmu semakin dewasa.

Aku seperti ibu, yang selalu ingin melihat moment-moment penting saat kau tumbuh, dan khawatir tentang akan menjadi seperti apa dirimu nanti. Aku juga seperti ayah, yang harus melepaskan putri kecilnya menjadi dewasa dan menikah.

Aku tidak tahu kapan harus tinggal dan kapan harus pergi. Apakah aku layak untuk tinggal dan apakah aku layak untuk pergi.

January 30, 2011 No comments
Have you ever been in love? Horrible isn't it? It makes you so vunerable.
It opens your chest and it opens your heart and it means that someone get inside you and mess you up
You build up all these defenses, you build up a whole suit of armor so that nothing can hurt you
Then one stupid person, no different from any other stupid person wanders into your stupid life
You give them a piece of you, They didn't ask for it
They did something dumb one day, like kiss you or smile at you, and then your life isn't your own anymore
Love takes hostages. It gets inside you
It eats you and leaves you crying in the darkness
So simple a phrase like 'maybe we should be just friends' turns into a glass slointer working its way into your heart
It hurts, not just in the imagination, not just in the mind. It's a soul-hurt, a real gets-inside-you-and-rips-you-apart pain. I hate love.
January 24, 2011 No comments
Tapi sering kali aku merasa senang kau memperhatikan kehidupanku. Bukankah itu tandanya kehidupanku menarik bagimu?? Hingga kau merasa perlu mengetahui detail tentang kehidupanku. Jujur, aku senang.

Kau tahu, rasanya begitu menarik ketika 'memergokimu' sedang memandangi aku. Bukannya aku ge-er atau apa, tapi kau tahu kan bahwa perempuan memiliki kepekaan tersendiri yang sulit sekali dijelaskan secara logika. Dan aku memiliki kepekaan tentang itu. Jadi, jangan kira aku tidak melihat, aku melihatnya Sayang... sungguh aku melihatnya.

Memang awalnya aku tidak percaya apa yang dikatakan mereka tentang dirimu, dan tentang perasaanmu. Mereka melihat ada sesuatu yang berbeda ketika kau menatapku, berbicara dengaku, dan menganggapi segala macam tumpah ruah yang aku keluarkan. Hingga kemudian aku melihat dan merasakannya sendiri. Sekali lagi, aku tahu Sayang... Lebih dari yang kau tahu.

Aku melihat tatapan mata itu. Aku mendengar nada suara itu. *Sigh
dan ini semua membuatku bingung.
apa benar semua hal yang ku lihat dan ku dengar itu?
jika benar, lalu apa yang kau inginkan?
jika kau menginginkan A, apa yang seharusnya aku lakukan?
dan jika kau menginginkan B, apa juga yang harus aku lakukan?
Aku mohon, katakan padaku. Buat aku mengerti, hingga aku tahu apa yang harus kulakukan agar tidak menyakitimu terlebih menyakitiku.
Jika kau memintaku menunggu, percayalah, aku menunggu.
Jika kau memintaku pergi, percayalah, aku pergi.
Jika kau memintaku untuk disampingmu sebagai apa pun, percayalah, aku pasti melakukannya.
Asalkan kau memberitahu posisiku dan apa yang harus kulakukan. Karena kita berteman, bukan begitu??? :D
January 23, 2011 No comments
"Hei, sedang apa kau sekarang? Apa kau sedang berkutat dengan komputermu? Memainkan permainan-permainan favoritmu, atau kau sedang membaca sebuah buku yang tidak tertarik untuk ku baca?"

aku bukan orang romantis sepertimu yang selalu bisa merangkai kata-kata indah yang sering kali membuatku terdiam, bahkan mungkin aku termasuk sarkastik karena cenderung menumpah ruahkan segala yang ada di pikiranku.

ingin sekali aku menanyakan hal-hal sepele seperti diatas kepadamu dengan bebas, ringan, dan tanpa batas. 
Aku, kamu, belum ada kita. Yang membuat lidahku kelu saat ingin bertanya, membuatku menahan pertanyaan-pertanyaan itu, membuatku urung mengungkapkan apa pun.

Hah, sungguh susah sekali jatuh cinta padamu. Karena masih ada aku dan kamu, bukan kita. Karena kau dan aku masih terjebak ego masing-masing. 

bagiku kau seperti hujan dalam musim panas. Ku rindukan juga ku benci. Ku rindukan saat panas begitu menyengat, hingga membuat kulitku terbakar dan sakit. Ku benci saat aku benar-benar harus beraktivitas dengan cuaca cerah.
Tapi dibalik semua benci yang kurasakan terhadap hujan, aku selalu menyukai aroma air menyentuh tanah, dan suara ketukan air di atap. Begitu juga denganmu, yang selalu membuatku ingin selalu tahu tentang apa yang kau lakukan.

Aku membencimu, karena kau terlalu banyak tahu tentang aku. Tentang apa yang ku suka dan tidak, tentang apa yang ku benci dan ku cinta. Tentang kebiasaanku, dan tentang kehidupanku. Tapi mengapa aku tak tahu sedikitpun tentang dirimu? Kau tau, rasanya sangat tidak menyenangkan, dan aku sangat membenci itu.

*bersambung...
:p

January 21, 2011 No comments
Percakapan tweeps
@SevyKusdianita kamu si,,krn kamu belum percaya sepenuhnya tentang cinta, krn kamu takut, takut jatuh dan sakit...
@nitanitung aku mencoba tung, sugguh aku mencoba. tapi entah kenapa masih seperti itu, toh kamu juga tau aku mulai membuka hati. iya toh??
@SevyKusdianita membuka hati tapi belum percaya cinta, masih selalu bertanya kenapa,,hmmmm

Pecakapan di Illy cafe:
Dennis: gimana caranya skeptis sama cinta? kadang aku juga pengen seperti itu
Aku: Apa? *sigh. Skeptis sama cinta itu gak enak, trust me!

Ya, ku akui bahwa aku memang skeptis terhadap cinta, tapi tentu saja aku tidak skeptis akan keeksisan cinta. hanya saja aku masih pesimis untuk bertemu dengan cinta dan menjalani cinta.
Jika ditanya bagaimana rasanya, aku dengan lantang menjawabnya TIDAK ENAK. Benar-benar tidak enak hidup dengan keadaan sepeti ini. Bagaimana tidak, jika akhirnya aku harus dihadapkan dengan cinta seperti saat ini. Disatu sisi aku mengharapkannya, di sisi lain aku ingin menjauhinya. Yang ada hanyalah pertanyaan dengan kata tanya "kenapa" selalu muncul dalam benakku.

Ketika ada seseorang yang 'katanya' jatuh hati padaku, yang dengan 'mentah-mentah' aku mempercayainya, selalu ada pertanyaan yang kuajukan kepada mereka yang membuatku percaya dengan keadaan itu. Terlebih lagi kepada si Pemuda itu.
1. Why me?
2. Apa yang dilihat dari aku?
3. Why?
4. Why?

*sigh
Oh God, what's going on?????
sejujurnya aku lelah dengan keadaan ini
sangat lelah


January 21, 2011 No comments
Ya Allah
Jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada Mu
agar bertambah kekuatanku untuk mencintai Mu

Ya Allah
Jika aku cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada Mu

Ya Allah
Jika aku jatuh hati, ijinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada Mu

Ya Allah
Engkau mengetahui hati ini telah terhimpun dalam cinta pada Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukilah jalan jalannya, penuhilah hati kami dengan nur Mu. Lapangkanlah dada-dada kami dengan keimanan kepada Mu dan keindahan bertawakal di jalan Mu

*copy paste dari kata-kata dihalaman terakhir sebuah undangan pernikahan yang dikirim ke rumah tiga hari yang lalu ^_^
January 20, 2011 No comments
Link diatas di-share oleh seorang teman yang sangat, sangat, sangat, dan sangat peduli dengan keadaan bangsanya. Beruntung sekali saya memiliki teman seperti itu, karena saya bisa mendengar, belajar, dan terlibat dalam idealisme dan ide-idenya yang luar biasa itu.

Wajah pendidikan Indonesia, memang masih bopeng dan belum mulus. Banyak lubang disana-sini. Jika diibaratkan dengan jalan, maka pendidikan Indonesia ibarat jalan yang berlubang, tidak rata, dan licin karena lumpur saat musim hujan tiba.

Banyak sekali kejanggalan-kejanggalan yang terjadi. Biaya pendidikan yang mahal (Oh God, mau pinter aja perlu duit segudang). Standar pendidikan yang tidak transparan (menurut saya). Pendidikan yang tidak merata (orang-orang dipedalaman dan sulit dijangkau oleh transportasi tidak bisa menikmati pendidikan).

Tidak, saya tidak menyalahkan keadaan ini. Saya juga tidak menyalahkan pemerintah karena keterbatasan mereka mengatasi keadaan ini. Hanya saja saya tidak paham dengan apa yang telah mereka lakukan untuk mengatasi keadaan ini. Mereka pasti sudah melakukan sesuatu, saya percaya itu. Tapi tetap saja, apa yang mereka lakukan tidak optimal, hingga banyak sekali celah yang membuat luka.

Jadi solusinya, saya tidak akan terlalu mengandalkan pemerintah untuk mengatasi permasalahan pendidikan. Saya akan terjun untuk membantu mengatasi masalah ini. Ya, saya harus bertindak.
Saya tidak bisa jika hanya berkomentar, saya tidak bisa jika hanya protes.

Maka, saya mengajak semua orang yang membaca blog ini untuk bertindak untuk menjadikan bangsa ini lebih baik. Sekecil apa pun tindakan kita, saya percaya bahwa itu akan sangat berarti bagi bangsa ini..

Love,
Sevy
January 18, 2011 No comments
libur tlah tiba.... libur tlah tiba... hore hore hore HORE!!!!
Yap, saatnya membuat rencana-rencana untuk mengisi liburan kali ini
Pertama, menjamu teman yang datang ke rumah. (check)
sudah dilakukan sabtu lalu. Thanks to Mega Nisfa, Aridiah, dan Dennis. Hey guys, you have to come again!!
Kedua, merutinkan olah raga dan banyak minum air putih. Tiap hari minimal jalan kaki selama 30 menit.
Ketiga, baca buku yang super tebal. Dear Dunia Sophie, are you ready???!!! :D
Keempat, nyiapin 100 hari buat Ibu. Dear Ibu, doaku bersamamu tiap hari.
Kelima, bantu adek belajar tiap hari
Keenam, aktifkan menulis. Banyak ide-ide yang perlu ditulis Sevy... Ayo... kamu pasti bisa
Ketujuh, balik ke malang untuk bedah buku bersama Pak Habibie. "Bapak, tolong tanda tangani buku saya (red. Habibie-Ainun)"
*sebenernya janjian sama Dennis dan Nita untuk dateng bareng ke acara ini.
Kedelapan, nyiapin mental untuk liat IP semester ini. *Damn, I have a bad feeling for this
Kesembilan, minta duit ke ayah untuk bayar SPP
Kesepuluh, ngurus KRS
Kesebelas, masih mikir mau ngapain lagi..... =.=

So, here we go...
Dear Holiday, berbaik hati padaku yak??!!!
January 17, 2011 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me




a wanderer, in a past time and to the future
a reader, who suddenly stop to laughing or crying
once an editor, who loves to read so much


Blog Archive

  • ►  2018 (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (8)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2016 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
  • ►  2015 (3)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (29)
    • ►  December (4)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (1)
    • ►  January (4)
  • ►  2012 (41)
    • ►  December (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (4)
    • ►  May (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (8)
  • ▼  2011 (42)
    • ▼  December (13)
      • 2011
      • Emergency Call
      • Not How Close, But Continuity
      • Proud of You
      • Egois
      • Tanpa Alasan
      • Melukiskan Kamu
      • Theatre
      • Mari Menari Bersama Hujan
      • Bodoh
      • Lupa
      • Pena
      • Jalan Itu
    • ►  November (5)
      • Aku Menulis
      • Pengisi Spasiku
      • Bukan Cerita Cinta
      • MIMPI
      • WARNA
    • ►  September (1)
      • Untukmu, gadis kecilku
    • ►  July (1)
      • Remembering
    • ►  June (2)
      • Happiness
      • Something from Rumi
    • ►  May (3)
      • PUZZLE SATU BABAK
      • Untuk Semua Hal Tentang Kamu
      • Hujan dan Teduh (Wulan Dewatra)
    • ►  April (2)
      • finding a voice
      • Untukmu, meskipun kau tidak tahu (Part 3)
    • ►  March (4)
      • Waktu untuk Pergi
      • Begitu Kuat
      • frustasi (part 1)
      • Menghela napas
    • ►  February (3)
      • You and Me (part 2)
      • YOU
      • Aku Ingin oleh Sapardi Djoko Damono
    • ►  January (8)
      • Untittled
      • Something from Neil Gaiman
      • Untukmu, meskipun kau tidak tahu (Part 2)
      • Untukmu, meskipun kau tidak tahu
      • What's going on with me???
      • Jika Aku Jatuh Cinta
      • Ingin Mengubahnya
      • My Holiday List
  • ►  2010 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  April (4)
    • ►  January (2)
  • ►  2009 (10)
    • ►  July (1)
    • ►  May (9)
  • ►  2008 (4)
    • ►  September (1)
    • ►  July (3)

Pageviews

Cuap-Cuap

Tweets by SevyKusdianita

Created with by ThemeXpose