Linkedin Instagram

Pages

  • Home
  • About
  • Contact

SEVY KUSDIANITA

let me tell you a story, about you and me falling in love deeply

Dear Sissy, congratulation...
Selamat ya untuk keberhasilanmu masuk kelas unggulan di salah satu sekolah favorit.
Selamat juga karena begitu aku mendaftarkan ulang dirimu, kamu akan resmi jadi murid SMP.
Satu langkah menuju kedewasaan, Sissy
Saya bangga padamu
Ayah juga bangga padamu
Ibu pun akan bangga padamu di alam sana
Sissy, aku percaya kamu akan menjadi dewasa dengan caramu. dan menjadi berguna dengan caramu pula.
Banggakan kami semua Sissy, lagi-lagi dengan caramu sendiri. Karena hanya dengan menjadi dirimu kami akan bangga padamu.
Aku mencintaimu, Sissy. Kami mencintaimu.
May 28, 2012 No comments


Untukmu aku berikan segala yang aku punya
Untukmu pula aku rela meletakkan beberapa mimpiku, hanya supaya aku bisa mendampingimu dan membuatmu menjadi perempuan dewasa yang mencintai Tuhanmu
Karenamu, untuk pertama kalinya aku ingin menjadi perempuan biasa. Perempuan yang mengabdi pada keluarganya, dan perempuan yang mendidik anak-anaknya sesuai dengan pinta Tuhan.
Karenamu pula, aku mengubah pandanganku tentang mimpi. Tentang apa yang seharusnya aku lakukan. Mimpi bukan tentang menjadi hebat, tapi mimpiku tentang memberi bahkan saat aku tidak dalam keadaan mampu secara materi atau fisik.
Hanya dengan disampingmu aku bisa menyediakan bahu dan pelukan yang kamu butuhkan. Dan hanya disampingmu aku bisa menguatkanmu untuk mendaki gunung bersama-sama, lalu mencapai puncak.
Untukmu, hanya untukmu.
May 16, 2012 1 comments
Siang itu, saya duduk di depan televisi bersama ayah saya. Ayah saya ini rambutnya sudah mulai memutih, dan binar matanya sudah tampak redup. Saya juga tahu mengapa ayah tampak begitu lebih tua dari usianya yang belum menginjak lima puluh. Ayah sedang mengalami banyak masalah, dan siang itu kami memilih untuk tidak membicarakan masalah Ayah ini.
Siang itu, ayah menceritakan kepada saya tentang pekerjaannya. Tentang bagaimana dunia kerja. Ayah memberitahu saya tentang hubungan yang akan terjadi di sebuah pekerjaan, konflik yang nantinya mungkin akan saya hadapi, dan persaingan apa yang menanti saya di depan. Saya terdiam lama sekali, sampai akhirnya saya bertanya,
"Nanti aku bakal jadi apa ya, Yah?"
Ayah saya menjawab, "Ya apa aja yang kamu suka,"
Saya mengerutkan kening mendengar jawaban beliau.
"Ayah sih ngga masalah kamu mau kerja di mana mbak," beliau melanjutkan. "Kalau kamu dapat beasiswa buat sekolah lagi pun, ayah ngga masalah."
Saya terdiam.
"Lakukan saja apa yang kamu suka, karena ayah itu percaya kalau kamu menyukai apa pun yang kamu kerjakan, kamu pasti bisa menghasilkan sesuatu yang baik bagi kamu, juga bagi apa yang kamu kerjakan. Ayah tahu kamu suka menulis, kamu suka buku. Jadi, menulislah, kalau kamu memang suka. Buat buku sesuai sama imajinasi dan kreatifitas kamu. Ayah kepengen baca buku tulisan kamu, mbak."
Saya hanya tersenyum kecil, menahan kaca yang ada di mata supaya tidak leleh menjadi air.
May 13, 2012 No comments

Saya rindu berbincang ditemani secangkir kopi asam milikku dan secangkir cokelat manis milikmu yang mulai dingin, sementara bincang kita tak ada tanda usai

Saya rindu percakapan intim ditemani seliter ice cream double dutch dirumahmu, kita duduk dilantai, masing-masing memegang sendok. Kamu berbicara tentang kekasihmu sementara saya mendengarnya, sesekali menepuk bahumu ketika kamu mulai menangis

Saya merindukan berbincang ditemani dua cangkir espresso double scoop favorit kita. Kamu bercerita tentang harimu dan rencana masa depanmu. Saya selalu bersemangat mendengarnya.

Saya rindu percakapan ditemani dua gelas susu hangat, kadang gerimis kecil. Kamu sedang lelah hari itu, segelas susu dan berbincang bisa menghilangkan lelahmu. Saya senang, pernah menjadi bagian dari itu.

Saya rindu tawa yang menyelingi makan malam kita. Waktu itu meja penuh dengan makanan membahana. Dan kamu menikmatinya.

Saya rindu. Titik. 
May 08, 2012 No comments


Adelaide Sky by Adhitia Sofyan, saya tidak tahu kenapa saya tidak bisa berhenti memutar lagu ini di playlist saya. Tapi saya begitu hanyut dalam nuansa musik yang disajikan Adhitia ini. Saya serasa menjadi seseorang yang ada didalamnya, dimana saya menunggu seseorang yang sedang pergi.
Menunggu itu mungkin tak pernah ada habisnya untuk dituliskan atau dibicarakan. Begitu banyak emosi yang terlibat dalam suatu hal yang bernama menunggu. Bagi saya, tak ada yang salah dengan menunggu dan tak akan pernah bisa dihindari.
Dalam menunggu, saya selalu bisa dengan jelas membayangkan apa yang saya tunggu. Jika saya menunggu seseorang, bayangan wajahnya akan tercetak jelas di pikiran saya, bahkan mungkin di pupil mata saya. Saya akan terus mengingat hal - hal yang pernah saya lalui bersama dia, entah itu yang membuat saya kesal setengah mati atau yang membuat saya terbahak-bahak. Saya selalu punya cadangan memori jika harus mengenang seseorang. Ketika menunggu saya selalu merasa bingung dan cemas, harapan selalu tersempil saat saya menunggu. Selalu ada pertanyaan, apakah saya harus terus menunggu ataukah saya harus berhenti.
Dalam menunggu juga selalu ada pertanyaan, sedalam apakah saya mencintai apa yang sedang saya tunggu dan mengapa saya hampir selalu memilih untuk tetap menunggunya. Saya tak pernah tahu jawabannya, mungkin jika saya tahu saya akan berhenti mencintainya dan mungkin juga berhenti menunggu. Saya tidak ingin itu terjadi, jika saya tidak mencinta dan tidak menunggu hidup saya pasti akan sepi sekali.
Lagi-lagi saya memutar lagu ini, ah saya tidak tahu. Mungkinkah saya merindukan dirimu? Mungkinkah saya sedang menunggu kamu?
May 08, 2012 No comments
Hei kamu, iya kamu. Apa perlu saya menyebutnya dengan gamblang bahwa kamu teman kencan saya? Ah, saya rasa kamu akan malu mendengar saya menyebutmu begitu. Baiklah, saya akan menyebut kamu saja. Iya, kamu saja sudah cukup.
Kemarilah sebentar, saya ingin menceritakan satu rahasia saya kepada kamu. Rahasia tentang apa yang saya rasakan ketika kita merencanakan untuk menghabiskan waktu, merencanakan kencan. 
Saya selalu bersemangat ketika kita mulai set a date, and have some dinner. Karena saya tahu saya akan memiliki waktu yang menyenangkan, bahkan tak jarang menjadi rumit. Hal itulah yang membuat hati berdebar-debar karena senang. 
Saya akan bingung memilih baju mana yang akan saya pakai, saya tidak ingin kelihatan berlebihan di mata kamu, tapi saya juga ingin terlihat cantik. Kemudian pada akhirnya, saya akan memilih pakaian yang nyaman untuk saya pakai. Kamu tahu kan, saya cenderung memilih apa pun yang saya nilai nyaman. Dan saya memilih menjadi diri saya sendiri saat akan kencan denganmu, karena saya tahu kamu menyukai saya yang menjadi diri saya sendiri.
Lalu saya akan berhati-hati menggunakan make up. Eh salah, saya tidak pernah pake make up. Cukup dengan pelembab, bedak, dan pelembab bibir saja. Sekali lagi saya tidak ingin merasa tidak nyaman. Saya ingin bebas ngobrol sama kamu nanti, jadi sekalian saja saya nyamankan diri saya.
Saya pun berhati-hati menyemprotkan parfum ke tubuh saya. Tidak banyak, tapi saya yakin akan membuat aroma saya menyegarkan hidung kamu. Semoga kamu tidak pilek, jadi bisa mencium aroma tubuh saya.
Kemudian saya akan berkali-kali melihat jam tangan yang sudah melingkar rapi di pergelangan tangan saya, menunggu waktu janjian kita dengan gelisah. Harap-harap cemas, sering kali takut juga kalau membayangkan kamu akan membatalkan janji di waktu-waktu terakhir. Kadang ponsel saya berdering, pesan darimu pun masuk, mengabarkan bahwa kamu akan sedikit terlambat menjemput saya. Tak apa, saya selalu menjawab begitu. Saya menunggu, dan kamu juga selalu tahu, bahwa saya akan tetap menunggu sampai kamu bilang jangan menunggu lagi. Kamu benar-benar memahami karakter saya.
Ketika kamu sudah ada di depan pagar rumah saya, saya selalu sumringah melihat wajah kamu. Apa kamu melihat semburat merah dipipi saya waktu itu? Ah, saya harap saya bisa menyembunyikan semburat merah itu. Saya terlalu malu, untuk urusan ini. 
Kita tidak pernah benar-benar merencanakan dengan jelas tujuan kita setiap kali kencan. Keputusan mendadak selalu tercipta. Seperti makan apa dan dimana. Saya tidak keberatan dengan itu, saya selalu ikut kemanapun kamu mengajak saya. Dan hebatnya, kita ini sama-sama pemakan segala. Jadi tidak akan susah mencari tempat makan yang sesuai dengan lidah kita. Selera kita tentang makanan hampir selalu sama.
Obrolan demi obrolan pun mengalir di sela-sela makan malam kita, entah itu tentang hal menyebalkan yang kamu alami atau cerita tentang kamu yang sedang jatuh cinta kepada seorang perempuan cantik. Saya selalu suka mendengar ceritamu. Tak jarang, kamu yang mendengarkan cerita saya pada beberapa kencan kita. Cerita tentang tulisan saya, atau cerita tentang pria yang membuat saya jatuh cinta kemudian patah hati. Tak peduli cerita senang atau sedih, kita hanya menikmati waktu bersama. Berdua, hanya kita.
Tak jarang pula kita membicarakan tentang politik, topik yang cukup berat tapi bisa membuat kita bertahan lama di suatu tempat hingga lupa waktu. Pembicaraan kita selalu melibatkan cangkir kopi dan cangkir cokelat yang lama-lama menjadi dingin, tetapi obrolan kita semakin panas.
Saya selalu suka berbicara dengan kamu. Kamu selalu bisa membuat saya bertahan mendengar cerita kamu atau berbicara denganmu, sampai saya tidak ingin pulang. Apa kamu juga merasa seperti itu setiap kali kita kencan?
Saya juga senang ketika kita memutuskan jalan-jalan mengelilingi kota, menikmati angin yang menerpa wajah, sesekali melihat apa yang terjadi di sekitar. Saya selalu suka berada di boncengan motormu, kamu yang membonceng tentu saja, rasanya aman berada di balik punggungmu.
Kata orang, kencan membawa kita pada cinta. Aku setuju dengan kata orang itu. Karena bagiku, kita memiliki cinta dengan cara kita sendiri yang orang lain mungkin tak akan paham. Saya mengasihi kamu, dan kamu mengasihi saya. Tapi saya tidak pernah jatuh cinta padamu, dan kamu tidak pernah jatuh cinta pada saya. Kita hanya punya chemistry yang sama, memiliki keinginan untuk berbagi cerita. Bukankah itu luar biasa? Bagaimana menurutmu?
Ah, saya selalu senang kencan denganmu. set a date, have some dinner, and talk some random things. Buktinya saya selalu tersenyum sebelum jatuh tidur setelah kamu mengantarkan saya pulang. Saya selalu tersenyum dalam tidur saya setelah kencan sama kamu.

berbagi itu menyenangkan bukan?


Hei kamu, saya bisa melihat semburat merah di pipi kamu loh. :)
May 04, 2012 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me




a wanderer, in a past time and to the future
a reader, who suddenly stop to laughing or crying
once an editor, who loves to read so much


Blog Archive

  • ►  2018 (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (8)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2016 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
  • ►  2015 (3)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (29)
    • ►  December (4)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (1)
    • ►  January (4)
  • ▼  2012 (41)
    • ►  December (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (4)
    • ▼  May (6)
      • My Proud
      • Untukmu Aku Rela Meletakkan Beberapa Mimpiku
      • Mimpi Ayah
      • Saya Rindu
      • Adelaide Sky
      • Kepada Teman Kencan
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (8)
  • ►  2011 (42)
    • ►  December (13)
    • ►  November (5)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (4)
    • ►  February (3)
    • ►  January (8)
  • ►  2010 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  April (4)
    • ►  January (2)
  • ►  2009 (10)
    • ►  July (1)
    • ►  May (9)
  • ►  2008 (4)
    • ►  September (1)
    • ►  July (3)

Pageviews

Cuap-Cuap

Tweets by SevyKusdianita

Created with by ThemeXpose