Linkedin Instagram

Pages

  • Home
  • About
  • Contact

SEVY KUSDIANITA

let me tell you a story, about you and me falling in love deeply

Katakan kebenaran sebenar-benarnya yang ada (Sevy, 2012)

Tiga hari yang lalu, saya berkesempatan untuk jujur pada sahabat saya dan pada diri saya sendiri. Suasana malam yang menenangkan di sebuah cafe yang tak ramai pengunjung, kami berbicara. Tentang kejujuran hati dan tentang sakitnya hati. Secangkir cokelat panas dan milk-tea menemani bincang kami, mencoba menghangatkan hati yang sempat mendingin.

Tak ada yang istimewa, saya hanya mengungkapkan satu peristiwa yang sebelumnya saya pikir harus saya tutup rapat darinya. Satu peristiwa yang membuat saya kembali membuat jeruji untuk melindungi diri saya dari 'mereka'. Peristiwa yang membuat saya kecewa dan membuat saya menimbun banyak sekali penyakit yang membuat hati saya seperti dihujam ribuan pisau es. Dingin dan perih.

Satu per satu, kata demi kata, kalimat per kalimat, meluncur mulus dari mulut saya. Tak ada tangis yang merebak, tak ada sesal yang menghantam. Hanya saya dan kejujuran yang saya pilih untuk memulihkan luka hati saya. Saya memilih kata dengan tepat, memilih intonasi dengan cermat, membuat semuanya jelas. Rasa marah yang mampir, saya ungkapkan dengan tenang. Rasa kecewa yang hinggap, berubah menjadi kata-kata. Dan rasa benci yang pernah ada, perlahan melebur lalu hilang. Saya lega, saya merasa ringan.

Beribu maaf untuk sang Sahabat saya haturkan berkali-kali, sedikit menyesal karena menutupi ini cukup lama hingga membuatnya sedikit 'buta' dengan kondisi yang sebenarnya. Rasa sesalnya diungkapkan kepada saya, beribu maafnya pun meluncur dari mulut penuh pengharapan kebaikan, dan beribu terima kasihnya untuk saya dihaturkan dengan ketulusan yang tiada akhir. Tak ada lagi kecewa, tak ada lagi benci, dan tak ada lagi marah.

Saya dan dia, adalah murid dari kelas kehidupan. Kami belajar bersama untuk menjadikan diri kami sebaik-baiknya makhluk Tuhan, untuk bisa memberikan kebaikan pada setiap orang yang berharga. Malam itu, kami belajar tentang kejujuran hidup, kejujuran hati, dan kejujuran perbuatan. Berjanji untuk tidak menyakiti makhluk manapun dengan kekuatan hati yang kami miliki, berjanji untuk jujur pada diri sendiri hingga akhirnya mampu menyajikan kejujuran untuk kehidupan.

October 28, 2012 No comments
Tadaaaa....
Skripsiku selesai, sudah diujikan pula. Pas tengah tahun ini. Empat tahun tepat, seperti target awal.
Empat tahun aku belajar ilmu Hubungan Internasional. Belajar politik, belajar dunia di luar sana, belajar tentang mereka yang berjuang untuk mendapatkan rasa 'aman'. Well, aku menikmatinya.
Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Tentu saja menjalani mimpi. Sama seperti manusia lain, aku punya mimpi dan aku ingin berada dalam mimpi itu.
Aku bermimpi menuliskan ceritaku
Aku bermimpi menuliskan buku dengan namaku di sampulnya.
Aku bermimpi berbicara di depan sekelompok orang tentang cerita yang ku tulis, membubuhkan tanda tangan, kemudian meletakkan buku itu di salah satu sudut rak perpustakaan.
Aku bermimpi menuliskan cerita yang diangkat ke layar perak, diperankan oleh aktor dan aktris yang luar biasa
Aku masih bermimpi menuliskan cerita yang dipentaskan di panggung, dengan gagah dan mendebarkan. Menggetarkan hati setiap penontonnya.
Banyak hal yang sedang ku lakukan untuk menapaki mimpi-mimpi itu. Aku menulis dan menulis. Berkhayal. Melambungkan imaji liar hingga kabur akan batasnya. Aku menuliskan dongengku. Menceritakannya.
Mimpiku masih jauh juga makin dekat.
Eh tunggu, aku tidak sedang berkhianat bukan?
October 14, 2012 No comments
Aku hanya ingin mengomel tanpa aku harus menghabiskan tenagaku. Mungkin lebih tepatnya marah.
Marahku hanya berupa pertanyaan.
"Bagaimana jika kau hidup tanpa aku saja?"
"Bisakah kau hidup tanpa aku?"
"Bisakah kau tidak membuatku mengutuk diri sendiri?"

-ditulis dalam keadaan kecewa-
October 14, 2012 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me




a wanderer, in a past time and to the future
a reader, who suddenly stop to laughing or crying
once an editor, who loves to read so much


Blog Archive

  • ►  2018 (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (8)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2016 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
  • ►  2015 (3)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (29)
    • ►  December (4)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (1)
    • ►  January (4)
  • ▼  2012 (41)
    • ►  December (4)
    • ▼  October (3)
      • Jujur
      • Aku Tidak Sedang Berkhianat Bukan?
      • Tanpa Aku
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (4)
    • ►  May (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (8)
  • ►  2011 (42)
    • ►  December (13)
    • ►  November (5)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (4)
    • ►  February (3)
    • ►  January (8)
  • ►  2010 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  April (4)
    • ►  January (2)
  • ►  2009 (10)
    • ►  July (1)
    • ►  May (9)
  • ►  2008 (4)
    • ►  September (1)
    • ►  July (3)

Pageviews

Cuap-Cuap

Tweets by SevyKusdianita

Created with by ThemeXpose