Linkedin Instagram

Pages

  • Home
  • About
  • Contact

SEVY KUSDIANITA

let me tell you a story, about you and me falling in love deeply


"Menulis tak menunggu inspirasi, tapi menunggu kemauan (Sevy, 2012)"

Saya hanya menulis ini, hanya menuliskannya agar ada yang bisa saya tuliskan. Membingungkan memang.
Ya, saya mengalami writer's block! Ketika ide saya mampet, seperti pipa yang terhalang sampah.
Ide yang awalnya seperti air mengalir dari kran air, lalu kemudian BANG! Mampet!
Ini menyebalkan! Sangat menyebalkan.
Lebih menyebalkan dari pesan singkat yang tak berbalas, atau telepon yang tidak diangkat.
Writer's Block bisa dialami setiap orang, dan setiap orang pun punya cara sendiri untuk mengatasinya.
Ada yang meninggalkan tulisannya untuk sementara waktu, dan selang waktu itu digunakannya untuk jalan-jalan atau bermain-main sampai akhirnya sense menulis datang lagi bersamaan dengan ide yang lebih segar. Ada yang melampiaskannya pada makanan, dalam hal ini berarti dia akan makan banyak makanan. Atau bahkan mungkin ada yang sampai mengurung diri dalam ruang kerjanya.
Saya pun punya cara sendiri mengatasinya, yakni dengan menuliskannya. Saya menuliskan keadaan writer's block saya sendiri. Seperti sekarang. Atau saya menuliskan hal lain diluar tulisan utama yang saya kerjakan. Lebih banyak menulis tentang hati, patah hati dan jatuh hati. Jauh lebih melegakan ketika saya sudah menuliskan apa yang saya rasakan.
Writer's Block bukan harga mati bagi penulis untuk berhenti menulis. Itu hanya keadaan dimana kami merasa lelah dan merasa bosan. Wajar dan sangat manusiawi.
Saya banyak belajar dari penulis lain saat mengalami writer's block ini, bahwa saya harus mengenali keadaan saya sendiri lalu saya akan bisa mengatasinya sesuai dengan diri saya.
Ah, saya lega menuliskannya.
Saya masih menulis ternyata. :)
December 24, 2012 No comments

"Masih berpikir jarak itu ada? (Sevy, 2012)"

Bagiku, kamu tidak pernah jauh. Tidak sekalipun.
Ini bukan tentang berapa kilometer jarak yang terpaut. Bukan tentang kamu ada di mana, dan aku ada di mana.
Kamu dekat, hanya sejengkal dari bahuku. Membuatku mudah untuk bersandar.
Kamu dekat, sepanjang lenganku. Membuatku mudah untuk memelukmu.
Kamu dekat, hingga aku bisa merasakan napasmu.
Tunggu, kau paham maksudku bukan?
Ini masih tentang menjauhkan ego, peka merasa, dan jeli melihat.
Kamu tantang aku untuk mencari, dan aku menantangmu untuk berhenti sejenak untuk lebih peka merasa. Beranikah kau?
Kamu tantang aku untuk membuka hati, dan aku menantangmu untuk jatuh cinta padaku. Beranikah kau?
Ada ragu dalam matamu. Aku tahu itu.
Tenanglah, sebuah jawaban tidak akan pernah lebih jauh dari hatimu.
Benarkan kataku, ini masih tentang menjauhkan ego, peka merasa, dan jeli melihat. Lalu akhirnya kau akan bisa memahami, bahwa jawabannya tidak pernah jauh. Tidak sekalipun.
December 24, 2012 No comments
Hei Sang Penjelajah
Boleh aku bertanya padamu, ke mana tujuanmu? Ke bulan kah? Atau kau ingin ke luar angkasa?
"Keliling dunia," itu jawabmu.

Hei Penyebar Romantisme Alam Raya, kau memanggilku.
Boleh aku bertanya, mengapa kau suka sekali menulis puisi? menulis cerita? mengapa suka mendongeng?
"Supaya kau jatuh cinta padaku," jawabku.

Hei Pecinta Jalan Terjal
"Boleh aku ikut bersamamu?" pintaku.

"Untuk apa, wahai Pecinta Kata?"

"Supaya aku bisa bercerita, supaya aku bisa mencintaimu, dan supaya aku bisa menuliskan puisi tentangmu,"

"Tak takutkah kau akan bahayanya?"

"Bukankah bahaya itu indah, mengajari kita tentang kesalahan-kesalahan, tentang kebenaran-kebenaran pendapat alam. Supaya bisa menjadi hakiki. Bukankah kau yang pernah mengatakan itu padaku? Kau lupa?"

Sang Penjelajah tersenyum, si Penyebar Romantisme Alam Raya pun.

"Boleh?" tanya Penyebar Romantisme Alam Raya sekali lagi.

"Apa jadinya aku tanpa kamu," itu jawaban yang paling ingin di dengar semua Pecinta di alam raya.

Ini masih tentang perjalanan, ini masih tentang bahaya, dan ini masih tentang percaya satu sama lain.
December 18, 2012 2 comments
Saya memulai tulisan ini dengan rasa kecamuk di dada. Kecamuk marah dan kecewa, pada orang-orang yang saya cintai di tempat saya belajar selama empat tahun ini. Pada mereka yang menghancurkan percaya saya selama ini. Pada mereka dimana saya menaruh harapan untuk masa depan negeri yang saya cintai.

Saya gelisah. Tak bisa tidur semalaman, ketika mendengar beberapa orang yang selalu saya panggil dengan sebutan Aa, Abang, dan Mas (kakak laki-laki), yang saya anggap saudara sendiri terluka oleh hantaman adik laki-laki saya. Ah, mengapa ego begitu kejam. Mengapa mereka membiarkan ego menguasai diri mereka? Tak cukupkah mereka melihat ego telah membakar orang-orang yang ada di jajaran yang lebih tinggi dari mereka? Lalu mengapa pula mereka membiarkan ego melakukan hal yang sama terhadap diri mereka?

Saya tidak menyalahkan siapa pun, juga tidak membela siapa pun. Saya hanya terluka ketika mereka mengepalkan tinju kepada saudara mereka sendiri. Ketika kami sama-sama memiliki darah yang sama, ketika kami dilahirkan oleh rahim pertiwi yang sama. Saya teluka sangat terluka. Percaya saya di nodai, cinta saya ditampik sebegitu hebatnya.

Salahkah jika saya merindu saat-saat kita tertawa bersama, saat kita membangun rumah yang sama, saat kita  jatuh bersama. Saya rindu pelukan kalian, keluh kesah kalian di pangkuan saya, atau sekedar genggaman hangat tangan saat meminta kekuatan kala mengalami kepedihan.

Saya rindu. Saya rindu. Saya rindu.


December 18, 2012 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me




a wanderer, in a past time and to the future
a reader, who suddenly stop to laughing or crying
once an editor, who loves to read so much


Blog Archive

  • ►  2018 (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (8)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2016 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
  • ►  2015 (3)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (29)
    • ►  December (4)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (1)
    • ►  January (4)
  • ▼  2012 (41)
    • ▼  December (4)
      • Writer's Block!
      • Tidak Pernah Jauh
      • Masih Tentang Perjalanan
      • Gelisah
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (4)
    • ►  May (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (8)
  • ►  2011 (42)
    • ►  December (13)
    • ►  November (5)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (4)
    • ►  February (3)
    • ►  January (8)
  • ►  2010 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  April (4)
    • ►  January (2)
  • ►  2009 (10)
    • ►  July (1)
    • ►  May (9)
  • ►  2008 (4)
    • ►  September (1)
    • ►  July (3)

Pageviews

Cuap-Cuap

Tweets by SevyKusdianita

Created with by ThemeXpose