Linkedin Instagram

Pages

  • Home
  • About
  • Contact

SEVY KUSDIANITA

let me tell you a story, about you and me falling in love deeply

Ketika bicara tentang cinta, tolong jangan sebut dirimu atau diriku saja. Tolong sebutkan 'kita'. Aku tak mampu mencintai jika hanya seorang diri.

Saat itu malam semakin larut di Ismailia, derajat suhu semakin menurun, maklum saja Mesir memasuki musim dingin setiap akhir tahun. Tapi malam itu, saya dan teman sekamar belum bisa memejamkan mata, padahal esok pagi kami harus pergi ke kantor imigrasi Ismailia untuk mengurus perpanjangan visa. Tak ada suara obrolan sama sekali, mesikpun kami berada dalam satu kamar. Saya berkali-kali memandangi ponsel sambil sesekali scrolling sana-sini, salah satu teman saya (Diah, namanya) sedang membaca al-Quran dengan suara lirih, lalu Nisa sedang sibuk dengan laptopnya.

"Kalian butuh cinta ngga sih untuk menikah?" tiba-tiba saja saya menyeletuk saat jemari saya berhenti pada sebuah nama di jendela chat Whatsapp. Kedua teman saya langsung fokus kepada saya. Diah sampai menghentikan bacaannya lalu melepas mukenanya. Nisa bertanya mengapa tiba-tiba saya menanyakan hal itu. Saya hanya mengangkat bahu lalu tertawa.

"Ngapain tiba-tiba ketawa?" Diah pun tiba-tiba ikut tertawa besama saya. Mungkin geli melihat kelakuan saya yang tiba-tiba saja sangat serius lalu tiba-tiba tertawa begitu saja sedetik kemudian. "Seriously, I just want to know. Do you need love to get married?"
"I do," Nisa menjawab dengan mantap. "Alasannya?"
"Sebagai jaminan aku akan diperlakukan dengan baik dan diperjuangkan."

Nisa mengembalikan pertanyaan kepada saya, yang saya jawab dengan mantap bahwa saya tidak butuh cinta untuk memulai sebuah pernikahan, cukup dengan visi yang sama dan perjanjian 'tak tertulis' selain akad nikah untuk memasuki kehidupan yang baru itu. Kedua teman saya memandang saya dengan tatapan bertanya, 'apa kau yakin?'. Jika mereka mengajukan pertanyaan itu dengan lantang, saya sendiri tidak tahu apakah saya mampu menjawabnya atau tidak.

"Kamu tidak percaya cinta?" Diah mengajukan pertanyaan. "Bukankah saat ini kamu sedang menjalin hubungan dengan seseorang. Seseorang yang sering berbicara denganmu lewat LINE selama di sini, yang bukan orang tuamu?"
Saya menggeleng lalu menjawab bahwa saya tidak menjalin hubungan dengan siapa pun, lelaki itu hanya teman baik. "Tetapi lelaki itu membantu saya mengingat bagaimana jatuh cinta, patah hati, lalu kembali bangkit." jawab saya sambil tersenyum, memandangi sekali lagi nama yang muncul pada jendela Whatsapp.

Ismailia sangat dingin saat itu, seperti itulah saya mengingat lelaki itu. Lelaki yang jauhnya ribuan kilometer, yang suaranya masih selalu terdengar dekat di telinga saya.
November 07, 2015 No comments
Mengingat hujan sama seperti mengingat kamu. Kamu yang kadang seperti deras hujan, dan kamu yang kadang seperti petir menggelegar. Seperti itulah aku mengingatmu. Hujan dan kamu, merindukannya sekaligus menghindarinya.
November 07, 2015 No comments
Memulai bukan hal yang mudah, tetapi jika tidak dimulai bagaimana aku bisa tahu akhirnya?

Ini tulisan pertama saya tahun ini. Saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya. Sibuk? Saya rasa tidak, justru saya punya banyak waktu luang. Mengerjakan tesis? Iya, tetapi tentu saja tidak setiap hari? Mungkin saya hanya malas. Ini tulisan pertama, saya memulai lagi cerita baru.

Berbicara tentang pertama kali, bagi saya pertama kali menjadi sesuatu yang paling membekas daripada sebuah akhir.
Saya masih ingat bagaimana pertama kali seseorang menyatakan cinta kepada saya. Saat itu saya masih 15 tahun. Cinta monyet? Mungkin, tetapi itu cukup membuat saya tersenyum saat mengingatnya. Muda dan sangat naif. Akhirnya? Cukup membuat saya membangun tembok besar yang tebal hingga tak ada seorang pun yang masuk.
Saya ingat pertama kali mendengan Kanker. Rasanya seperti ada palu godam besar yang jatuh ke kepala saya. Tidak, bukan hanya kepala tetapi seluruh tubuh. Saat itu dimulailah pertama kali-pertama kali yang lain hingga akhirnya pertama kali mengalami kehilangan. Cukup membuat saya marah pada hidup dan protes pada Tuhan.
Pertama kali bertemu denganmu dan jatuh cinta padamu, membuat saya pertama kali meruntuhkan tembok yang bertahun-tahun saya bangun. Membawa pada hari-hari seperti roller coaster, membuat saya takut sekaligus tertantang. Akhirnya? Tidak pernah ada akhir karena saya dan kamu tidak pernah memulai sesuatu.
Pertama kali jauh dari rumah dalam waktu lama, pertama kalinya juga sangat merindukan rumah dan kamu. Tetapi pertama kalinya juga saya memutuskan untuk berbalik arah dari kamu, saya tidak ingin menunggumu lagi. Jika kamu tanyakan mengapa, saya tidak pernah bisa memberikan jawaban yang memuaskan kamu. Tetapi jika kamu memaksa, maka saya akan mengatakan bahwa saya hanya ingin melihat langit yang lebih terang dan senja yang lebih indah.

Pertama kali membuat saya mengingat hal-hal baik, juga mengingat hal-hal buruk tetapi tidak cukup menjadikan hal-hal buruk itu mendominasi. Pertama kali juga membuat saya memaafkan semuanya, termasuk memaafkan diri saya sendiri yang tidak bisa menunggumu lagi
June 17, 2015 No comments
Newer Posts
Older Posts

About me




a wanderer, in a past time and to the future
a reader, who suddenly stop to laughing or crying
once an editor, who loves to read so much


Blog Archive

  • ►  2018 (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2017 (8)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2016 (8)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  September (1)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
  • ▼  2015 (3)
    • ▼  November (2)
      • Berbicara Cinta
      • Mengingat Hujan
    • ►  June (1)
      • Pertama Kali
  • ►  2014 (20)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (29)
    • ►  December (4)
    • ►  November (4)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (3)
    • ►  May (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (1)
    • ►  January (4)
  • ►  2012 (41)
    • ►  December (4)
    • ►  October (3)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (4)
    • ►  May (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (3)
    • ►  January (8)
  • ►  2011 (42)
    • ►  December (13)
    • ►  November (5)
    • ►  September (1)
    • ►  July (1)
    • ►  June (2)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (4)
    • ►  February (3)
    • ►  January (8)
  • ►  2010 (12)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (3)
    • ►  August (1)
    • ►  April (4)
    • ►  January (2)
  • ►  2009 (10)
    • ►  July (1)
    • ►  May (9)
  • ►  2008 (4)
    • ►  September (1)
    • ►  July (3)

Pageviews

Cuap-Cuap

Tweets by SevyKusdianita

Created with by ThemeXpose